SERANG, TOPmedia - Pedagang Kaki Lima (PKL) Stadion Maulana Yusuf (MY) Ciceri, Kota Serang, yang telah direlokasi ke Pasar Kepandean pada tanggal 2 Februari 2019, masih menyisakan persoalan.
Bahkan terkesan seperti kejar-kejaran, yang tak kunjung usai. Atau bisa diibaratkan seperti Film Tom And Jerry, dimana sang tikus selalu sembunyi, untuk menghindari sang kucing.
Kejadian tersebut pun benar adanya, karena di waktu siang hari pada pukul 12:30 WIB, Stadion dipenuhi dengan para PKL berjualan. Selang setengah jam, munculah rombongan Satpol PP Kota Serang, dengan membawa dua buah mobil truk.
Kemudian, turunlah para Satpol PP dari mobil tersebut dengan berteriak menggunakan pengeras suara toa. "Hayo bubar, jangan susah diatur. Kami juga akan memperbolehkan jualan, jika diizinkan oleh Walikota Serang," ungkap salah satu pertugas Satpol PP Kota Serang menggunakan pengeras suara, Rabu (25/9/2019).
Laki-laki berpakaian coklat dengan menggunakan topi tersebut juga mengingatkan, bahwa di Perda no 2 tahun 2010 harus diingat. "Ingat Perda No 2 tahun 2010, jangan membandel," tegasnya.
Lalu para PKL pun berhamburan pergi dengan ketakutakan. "Mas udah ya makan nya, ada kucing (Satpol, Red). Kita takut ditertibkan," ungkap seorang pedagang kupat tahu yang ketakutan.
Setelah itu, selang 1 jam dari penertiban PKL di Stadion MY, mereka pun kembali berdatangan untuk berjualan di sekitar area pohon beringin, yang berada di depan Stadion MY Ciceri. (TM3/Red)
