Tuntut Cabut Izin Geothermal Padarincang, Masyarakat & Mahasiswa Akan Longmarch ke Jakarta

photo author
- Kamis, 5 September 2019 | 07:03 WIB
Pemblokiran jalan menuju proyek Geothermal di Padarincang oleh masyarakat dan mahasiswa beberapa waktu lalu.*
Pemblokiran jalan menuju proyek Geothermal di Padarincang oleh masyarakat dan mahasiswa beberapa waktu lalu.*

SERANG, TOPmedia - Perlawanan masyarakat dan mahasiswa Padarincang yang dilakukan sejak tahun 2017 untuk menolak proyek Geothermal terus mengaung dan bersuara, untuk itu Pada hari Jumat (6/9/2019) akan melakukan aksi longmarch ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta

Aksi tersebut guna menolak adanya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang

"Bentuk aspirasi dari temen-temen mahasiswa didukung juga oleh masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi ke kementerian SDM dengan tuntutan mencabut izin PLTPB Padarincang," kata Hendra Wibowo, Kordinator aksi longmarch saat ditemuai di UIN Smh Banten.

Lanjut Hendra, dengan sapaan akrab Bawel ini mengatakan, sebelum longmarch ini beberpa aksi telah dilakukan di Pemprov Banten maupun di Padarincang seperti hal memblokir jalan, serta Salat Istighosah.

"Sebelumnya ada upaya upaya yang sudah kita lakukan selama ini, seperti aspirasi lewat demonstrasi ke Provinsi cuma selalu tanggapannya melemparkan ke pusat seakan akan pemerintah daerah lepas tangan," imbuhnya

Selain itu, dirinya menyebut longmarch pada hari jumat tanggal 6 mendatang akan dimulai dari pagi start di UIN Banten, jelang pemberangkatan pihaknya akan bersilaturahmi kepada ulama yang ikut serta dalam penolakan Geothermal Padarincang.

"Yang fiks ikut longmarch nanti ialah mahasiswa sebanyak 11 orang serta ada  juga warga yang ikut tapi belum dipastikan berapa jumlahnya, juga ada aliansi dari SAPAR (Serikat Perjuangan Rakyat) yang mana masyarakat sudah tidak ingin negosiasi dengan pihak perusahaan karena memang setiap kita melakukan audiensi selalu saja ada alibi alibi yang lain," terangnya

"Kita akan ke kementrrian, selain itu ada rencana ke istana juga sama Presiden. Kita menuntut cabut izin PLTB. Kalau enggak digubris itu nanti kita diskusikan kembali sama masyarakat," ujarnya.

Ia mengakhiri, sebelumnya pada tahun 2018  sempat melakukan aksi juga di Provinsi, kemudian Wakil Gubernur Banten memberikan sikap bahwa kebijakan pemerintah provinsi akan tetap mengikuti keinginan dari masyarakat Padarincang.

"Namun setelah itu setelah keesokan harinya, muncul berita di koran bahwa pernyataan dari Gubernur Provinsi Banten, pak Wahidin menyatakan bahwa proyek Geothermal lanjut. Terus ini kan membuat kebingungan dari masyarakat sendiri, ini bagaimana antara gubernur dan wakil kok tidak sama," pungkasnya. (Ju/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X