SERANG, TOPmedia - Demo mahasiswa yang berlangsung dalam pelantikan 45 DPRD Kota Serang terpecah belah menjadi dua. Pertama Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT), HMI MPO dan Hamas menuntut Perda Disabilitas, Hiburan Malam serta Penataan PKL.
Lain sisi, Aliansi Mahasiswa Cipayung yang tergabung dari GMNI, PMII dan KAHMI menuntut sebanyak Lima tuntutan yaitu, DPRD tidak melakukan KKN, menyelesaikan seluruh target Perda, merealisasi janji kampanye, mengakomodir aspirasi, serta terakhir mundur dari jabatan apabila tidak menyelesaikan tugasnya.
Kedua pendemo yang menghiasi rapat paripurna itupun, akhirnya ditemui oleh Ketua Dewan sementara, Budi Rustandi, seusai prosesi pelantikan 45 DPRD Kota Serang pada pukul 16:00 WIB.
Budi Rustandi yang ditemani oleh Anggota Dewan terpilih lainnya, secara bergantian menghampiri dua aliansi mahasiswa yang berbeda kubu. Sisi pertama, menghampiri Aliansi SWOT, HMI MPO dan Hamas. Budi mengatakan, ia meminta agar mengawal bersama-sama program Pemerintah Daerah. Mulai dari segi Pariwisata, Retribusi, dan disabilitas.
"Bareng-bareng ayo kita mengawal. Memang banyak kendala, dan semuannya pun lagi dibahas. Mulai dari Perda PUK, Perda Disabilitas sampai dengan wilayah retribusi wilayah Parkir dan penataan PKL," jelasnya saat menghampiri salah satu aliansi mahasiswa, Selasa (3/9/2019).
Setelah itu, Budi Rustandi yang ditemani dengan Anggota Dewan terpilih, Jumhadi menghampiri aliansi mahasiswa Cipayung. Kali inipun, Jumhadi yang mewakili Budi Rustandi dalam menyampaikan tanggapannya. Ia menjelaskan, bahwa dirinya bersama anggota DPRD lainnya tidak alergi dengan pendemo. "Kita pun untuk bersama-sama dalam menyelesaikan Perda kepentingan rakyat, dan juga menempati janji kampanye kepada masyarakat," tandasnya.
Setelah itu, Ketua Dewan sementara, Budi Rustandi yang ditemani dengan Jumhadi melakukan tandatangan surat perjanjian, untuk menempati janji sebagai DPRD Kota Serang. (TM3/Red)
