SERANG, TOPmedia - Adanya isu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NK KRI) yang bersyariah, tokoh muda Banten kembali menyuarakan persfektifnya untuk menjaga kesatuan NKRI. Poin Isu NKRI bersyariah tersebut tertuang, sejak adanya ijtima ulama ke 4 di salah satu Hotel di Jakarta.
Poin tersebut menyebutkan bahwa, mewujudkan NKRI yang syariah dengan prinsip ayat suci di atas ayat konstitusi.
Itu salah satu poin yang nampaknya menjadi polemik pemerintah untuk direalisasikan di negara Indonesia ini.
"Masyarakat jangan dilibatkan dalam persoalan seperti ini, NKRI bersyariah, NKRI harga mati itu jadi jualan politik. Tapi kalau negara punya sikap, jika ada gejala seperti itu langsung di counter dengan kekuasaan negara," kata Alumni GMNI Banten, Nana Subana saat ditemui di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu, (28/08/2019).
Ia juga mengatakan bahwa, jika masyarakat sudah masuk dalam isu tersebut, negara harus punya cara atau solusi dengan berkampanye melawan NKRI bersyariah.
"Saya berharap negara tidak boleh panik, harus punya sikap yang tegas. Masyarakat harus melek terhadap konsepsi bernegara," ujarnya.
Senada dengan salah satu Tokoh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banten, Malik Mughni, ia juga menyebutkan bahwa negara ini sudah sesuai dengan kesepakatan konsensus nasional.
"Bagaimana yang sudah dilakukan oleh kiai kita, mereka sudah merumuskan untuk bisa menjaga persatuan NKRI dan memberikan solusi kepada negara," pungkasnya. (Man/Red)