Bupati Serang Dinilai "Omdo" Sikapi Masalah Penolakan Perizinan Masyarakat

photo author
- Rabu, 21 Agustus 2019 | 13:47 WIB
Ratusan masyarakat Petir melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang. (Foto: TOPmedia)
Ratusan masyarakat Petir melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Sipil Kabupaten Serang (PERMAK), melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang, Rabu (21/8/2019).

Aksi tersebut dilakukan, lantaran masyarakat kesal terhadap Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah yang dinilai Omong Doang (OMDO) terkait masalah penolakan perizinan kandang ayam di Desa Seu'at, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, yang tidak kunjung ditindaklanjuti.  Selain itu juga, mereka mengancam tidak akan memilih kembali Tatu menjadi Bupati Serang dalam Pilkada 2020 nanti.

"Ini merupakan puncak kekesalan warga masyarakat pada Pemkab Serang dalam hal ini Bu Tatu selaku bupati atas kinerjanya yang kami anggap tidak berpihak pada masyarakat. Ini bukan yang pertama, namun sudah yang kesekian kali, namun seolah-olah Bupati Serang tidak respon terhadap masyarakat, hanya omong doang (Omdo) dalam menyikapinya. Nyatanya perusahaaan peternakan di daerah kami tetap berjalan," kata Zainudin, Kordinator Aksi , Rabu (21/08/2019).

Mereka juga menilai, Bupati Serang sudah salah kelola pemerintahan, dimana izin-izin yang telah mendapat penolakan oleh warga masyarakat, namun dilegalkan oleh Pemkab Serang.

"Kita jelas-jelas menolak, tapi ko malah dilegalkan. Disini kita menuntut cabut izin perusahaan peternakan ayam pedaging yang berada di Desa Seu'at, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, dan agar dievaluasi Dinas Perizinan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten serang, di evaluasi semua perizinannya semua," ungkapnya.

Aksi ini, lanjut Zainudin, merupakan bukti bahwa masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan Bupatinya, dan jika aksi ini tidak digubris, masyarakat akan lakukan pemortalan di jalan desa akses perusahaan yang kerap dilewati mobil bertonase besar yang menuju perusahaan Peternakan ayam di wilayahnya tersebut.

"Kita akan tutup jalan akses perusahaan, kita akan portal, dan bilamana tidak juga ada langkah dari Pemkab Serang juga, kita akan datang kembali dengan massa yang lebih besar dan kita lakukan langkah hukum Class Action," tandasnya.

Massa aksi yang sebagian merupakan warga dan para santri sempat diundang oleh perwakilan dari Pemkab Serang guna lakukan audensi, namun ditolak lantaran mereka sudah lelah dan beranggapan hanya buang buang waktu saja, karena selama ini kenyataannya audensi dengan Pemkab Serang hanya omong doang (Omdo). (TB/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X