Beginilah Kondisi Ruang Publik di Kota Serang, Dipenuhi Botol Miras Berserakan & Jadi Tempat Favorit Pacaran

photo author
- Rabu, 31 Juli 2019 | 12:54 WIB
Ruang terbuka publik di Alun-alun Kota Serang tidak terurus. (Foto: TOPmedia)
Ruang terbuka publik di Alun-alun Kota Serang tidak terurus. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Indonesia merupakan negara berkembang, baik dari segi ekonomi, infrastruktur dan juga dari segi peningkatan populasi manusianya. Oleh karena itu, diperlukan fasilitas umum seperti  ruang publik di setiap daerah.  Tetapi sangat disayangkan, Ibu Kota Banten yang telah berdiri semenjak tahun 2007 hingga 2019 belum memiliki ruang terbuka publik yang memadai, nyaman serta aman untuk masyarakat Kota Serang.

Padahal jika terdapat ruang terbuka publik yang memadai, bisa semakin menguntungkan masyarakat Kota Serang. Karena bisa sebagai sarana hiburan dan dapat menarik wisatawan yang sedang mencari destinasi wisata.

Tetapi pantauan di dua lokasi, ruang terbuka publik di Alun-alun Kota Serang maupun Tugu Jam Jalan Jenderal Sudirman, Ciceri, sangatlah tidak terurus. Mulai dari jalan setapak yang sudah mulai hilang, bahkan air mancur di Alun-alun Kota Serang sudah tiada dan kolamnya pun surut tak terawat.

Tidak hanya itu, sampah-sampah bekas botol minuman pun berserakan dan berjamur di setiap sudut Alun-alun Kota Serang maupun Tugu Jam Jalan Sudirman Ciceri.

Sementara menurut keterangan warga sekitar Alun-alun Kota Serang, Abu Hanifa menjelaskan, fasilitas yang kurang di Alun-alun Kota Serang adalah tidak adanya Penerangan Jalan Umum (PJU). Bahkan, kata dia, setiap malam pun menjadi tempat pacaran para pemuda-pemudi. "Mas bisa lihat sendiri fasilitas di Alun-alun Kota Serang seperti apa? Malam juga kerap menjadi tempat pacaran anak muda di Kota Serang," kata Abu Hanifa kepada TOPmedia, Rabu (31/7/2019).

-

Sedangkan untuk kondisi Tugu Jam Ciceri Kota Serang, salah seorang Pedagang Bakso di Jalan Sudirman Kota Serang, Sudarso menerangkan, jam tersebut memang sudah tak berfungsi cukup lama dan dibiarkan begitu saja. Dahulu, dikatakannya, sebelum diganti menjadi jam digital, waktu yang ditunjukkan juga tidak tepat.

“Sudah lama sih enggak berfungsi, kalau yang sebelah kanan itu matinya emang belum terlalu lama juga. Tapi kalau yang depan itu sudah lama banget. Dulu sebelum diganti juga sama waktunya enggak tepat. Kirain setelah diganti jadi lebih baik. Eh teryata malah berantakan,” jelasnya.

Sudarso juga menjelaskan, Tugu Jam di Jalan Sudirman, Ciceri, Kota Serang, sering dipakai mabok-mabokan oleh para pemuda di Kota Serang dan bisa terlihat dari bekas botol minuman yang berserakan. "Mas lihat saja sendiri, bagaimana kondisi Tugu Jam Jalan Sudirman Ciceri Kota Serang. Banyak botol minuman berserakan," tegasnya.

Seperti diketahui, ruang publik merupakan sebagai salah satu komponen tata ruang kota yang vital. Karena kebanyakan bangunan di perkotaan dalam beberapa tahun terakhir ini, melupakan adanya ruang publik untuk masyarakat, yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat, sehingga masyarakat dibuat bingung untuk mencari tempat singgahan yang tepat sebagai penghantar sejenak melepas lelah dan menikmati pemandangan alam. (TM3/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X