SERANG,TOPmedia - Aksi puluhan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabotabeka-Banten yang menuntut Gubernur Banten menindak 3 ASN yang terbukti tidak netral dalam Pileg 2019 dan meminta Gubernur membersihkan korupsi di Pemprov Banten, berujung bentrok dengan petugas kepolisian, di depan kantor Gubernur, Curug, Kota Serang, Kamis (11/4/2019) kemarin.
Kericuhan dipicu saat mahasiswa mulai membakar ban, sementara petugas kepolisian pun mencoba memadamkan api. Hingga kericuhan mahasiswa dengan pihak kepolisian tak bisa terhindari. Pantauan dilapangan akibat kericuhan tersebutsatu orang mahasiswa mengalami lembab dibagian pelipis matanya diduga kena pukulan sehingga dilarikan ke RSUD Serang.
Koordinator aksi, Aliga Abdillah menyampaikan, terkait tindakan kekerasaan pada saat unjuk rasa kemarin hari ini (Jumat, Red) sudah kita laporkan ke Propam Polda Banten. Untuk masalah kode etik kepolisian, dan untuk masalah tindak pidana nya kita akan melapor ke bagian SPKT Polda Banten.
"Kami sebagai mahasiswa mengecam segala bentuk tindakan represifitas dan akan memasifkan gerakan ke seluruh wilayah yang terdapat Badko dan cabang HMI dengan melalui prosedur rapat harian badko yang kemudian akan di rekomendasikan kepada PB HMI untuk dijadikan sebagai intruksi dan seruan aksi," ujar Aliga, Jumat (12/04/2019).
Baca juga: HMI Minta Gubernur Berikan Sanksi Terhadap 3 ASN yang Terbukti Ikut Politik Praktis
Disampaikan Aliga, ada 6 orang yang pasca aksi kemarin masuk rumah sakit dan kini kondisinya masih dalam perawatan medis. (Ika/Red)