SERANG, TOPmedia - Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) eks Stadion ke tempat relokasi di Kepandean berlangsung ricuh. Pantauan di lokasi beberapa kali para pedagang terlibat adu mulut dengan Disperindagkop maupun Satpol PP.
Nampak para pedagang sebelum direlokasi menanyakan kesiapan dari Pemkot terkait Kepandean yang sampai saat ini masih belum layak untuk digunakan dan mendesak untuk kembali berjualan di Stadion.
Selain itu, para PKL meminta ketegasan dari Pemkot soal preman yang selama ini ada di Kepandean. Para PKL juga akan melakukan pengaduan ke Komnas HAM.
"Kami akan mengadukan Pemkot ke Komnas HAM. Jangan sampai kita tertipu untuk yang kesekian kalinya," teriak salah seorang PKL, di Kepandean, Jumat (1/3/2019).
Terlihat dari pantauan di lapangan saat para PKL sedang meninjau lokasi yang akan digunakan, para preman sekitar empat orang datang dan sempat memancing keributan.
Budi salah satu PKL eks Stadion mengatakan, Pemkot kemana selama ini, dari awal para PKL sudah bilang bahwa di Kepandean ini masih banyak PKL.
"Kita lihat sendiri hari ini, kalau kita tidak membubarkan diri mungkin bisa bentrok rebutan lahan. Dari awal saya sudah bilang dinas jangan lebay, jangan asal bapak senang," ucapnya.
Dikatakan Budi, bagaimana para PKL mau pindah ke Kepandean kalau untuk melakukan pemetaan lokasi para PKL saja Pemkot belum melakukan dan Kepandean masih dalam tahap pembangunan.
"Untuk peta lokasi aja kami kebingungan, jangan kami yang nentuin nanti rebutan gimana, kasihan pedagang. Selama ini, tidak ada pembinaan, tidak ada aturan yang jelas," ujarnya.
"Kami sangat kecewa, ini urusan pemerintah bukan urusan preman. Kami khawatir nanti anak-anak kami dianiaya. Kami juga siap mendukung pemerintah kalau pemerintah jelas," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Pasar Pada Disperindagkop Kota Serang Joni menegaskan, tidak akan ada pungutan dari aparatur pegawai negeri di jajaran Pemkot Serang.
"Kalau ada pungutan dari pegawai negeri silahkan laporkan, tapi kalo dari preman kita tidak tau," katanya di Kepandean. (Kie/Red)