Dinilai Tempat Prostitusi, PKL eks Stadion Tolak Pindah ke Kepandean

photo author
- Jumat, 1 Februari 2019 | 14:52 WIB
uluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang, menggruduk kantor DPRD Kota Serang menuntut kejelasan nasib mereka, Kamis (31/1). (Foto:Topmedia)
uluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang, menggruduk kantor DPRD Kota Serang menuntut kejelasan nasib mereka, Kamis (31/1). (Foto:Topmedia)

SERANG, TOPmedia – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang menggruduk kantor DPRD Kota Serang menuntut kejelasan nasib mereka, Kamis (31/1).

Para PKL tersebut dating untuk mempertanyakan nasibnya yang saat ini masih terkatung-katung. Para pedagang meminta minimal diberi waktu tiga hari berjualan di waktu weekend. Pasalnya sejak digusur pada 2 Januari 2019 lalu para pedagang mengaku tidak beraktifitas hanya tiduran, makan, dan mengasuh anak. Sedangkan untuk menjalani hidup dibutuhkan uang makan.

Salah satu pedagang, Hamdanah mengaku sejak digusur Pemkot hanya bisa tinggal diam di rumah saja. Dirinya meminta kebijakan Pemkot untuk memberikan waktu di malam Sabtu Minggu dan Senin jualan di Stadion.

"Tiga hari saja yang penting cukup buat nyambung hidup. Dikasih tiga malam untuk berjualan kita udah bersyukur. Sekarang kan dagangan numpuk gak karuan," kata ibu penjual pakaian ini kepada awak media.

Dirinya bukan enggan untuk pindah ke tempat relokasi yang disediakan Pemkot di Kepandean. Ia cuma enggan bila harus berjualan di tempat yang masih banyak prostitusinya.

"Masa jualan disitu kayak apa nanti pikiran orang. Ihh dagang di Kepandean jorok nanti pasti orang mikir kaya gitu, di sana kan terkenal perempuan malamnya," tegasnya.

"Kalau sekarang kan setiap mau buka satpol PP udah ngejar, baru pasang tenda satpol PP datang nyari duit halal saja kayak gini susahnya," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Serang Namin mengatakan sebetulnya DPRD sangat menyayangkan penertiban yang dilakukan oleh Pemkot, ini terlalu cepat dilakukan.

"Seharusnya Pemkot ini melakukan pendekatan terlebih dahulu tawarkan opsi-opsi agar bisa diterima semua pihak, ini menyangkut usaha menyangkut perut jadi masalah," katanya.

Dirinya dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan kepada pemerintah Kota Serang bahwa kepandean harus ditata terlebih dahulu jangan langsung ditertibkan. (Kie/Red))

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X