Belasan Kades di Bayah Ancam Bakal Demo PT Cemindo, Kenapa?

photo author
- Rabu, 15 Agustus 2018 | 10:19 WIB
Sebelas kepala desa yang berada di Kecamatan Bayah bersepakat akan mengadakan aksi kepada PT Cemindo Gemilang. (Foto: TOPmedia)
Sebelas kepala desa yang berada di Kecamatan Bayah bersepakat akan mengadakan aksi kepada PT Cemindo Gemilang. (Foto: TOPmedia)

LEBAK, TOPmedia - Sebelas kepala desa yang berada di Kecamatan Bayah bersepakat akan mengadakan aksi, aksi tersebut dilaksanakan apabila PT Cemindo Gemilang tidak merealisasikan CSR nya yakni sebelas poin yang sudah disepakati para kades dan muspika Bayah.

Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Bayah Edy Rapiudin menjelaskan, dirinya bersama para kepala desa Kecamatan Bayah, sangat menyayangkan dengan sikap perusahaan terbesar se-Asia Tenggara itu.

“Dimana dana CSR yang sudah disepakati pihak kami dan perusahaan saat ini hilang, kami tidak maen-maen apabila yang sebelas poin itu tidak direalisasikan kami akan adakan aksi,” ujarnya, kepada wartawan Rabu (15/8/2018).

Diketahui, CSR yang sudah di sepakati itu diantaranya adalah jaminan kesehatan masyarakat berdampak lingkungan, bantuan apabila terjadi bencana alam,bagi masyarakat yg berdampak bencana, donasi bantuan semen bagi lingkungan untuk kepentingan sosial, bantuan peralatan nelayan (jaring, alat pancing, dll), Bea siswa untuk anak anak nelayan, bantuan untuk raskin tiga desa, bantuan pendidikan untuk rehabilitasi pambangunan gedung SD, bantuan partisipasi kegiatan PHBN/PHBI, bantuan partisipasi bagi pembinaan generasi muda, pengobatan gratis yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan yang terakhir bedah rumah.

“Jadi, kami ini seolah-olah hanya dibikin tameng sama perusahaan. Perusahaan merasa dibekingi sama kami-kami ini, tapi mana timbal kaliknya ke warga kami?,” ujar Sarjana pertanian itu.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Pamubulan, Ago Johani mengatakan, desa yang kena dampak kebisingan maupun polusinya sangat menyayangkan dengan sikap perusahaan PT Cemindo, dari dana CSRnya saja desa kami sudah tiga bulan ini belum ada.

“Dampak yang dialami desa saya jelas-jelas sangat merugikan masyarakat, saya tidak minta banyak. Direalisasikan yang sebelas poin itu kami diam, tapi kalau sampai 17 Agustus itu semua tidak terealisasi, kami akan adakan aksi sebelas desa ini,” ancamnya.

Johani juga menambahkan, terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada di PT Cemindo dan PT Cinoma yang hanya 125 orang itu bohong besar. “TKA Cina di Cinoma itu ratusan orang untuk pembangunan tahap dua Cemindo, jadi kemaren waktu diperiksa sama Dinas Imigrasi itu diduga ada permainan,” jelas Johani. (Uwa endin/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X