CILEGON, TOPmedia - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Cilegon menilai keberadaan PT Krakatau Steel (KS) salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Cilegon belum memberikan manfaat yang berarti kepada pondok pesantren (Ponpes) Salafiyah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
"Sepanjang saya lihat dan keliling ke ponpes di Kota Cilegon PT KS dirasakan belum banyak membantu Ponpes tersebut. Padahal Pondok Pesantren ini kan punya andilnya besar bagi negara Indonesia," kata Ketua GP Ansor Cilegon Sholeh Syafei, Kamis (12/7/2018).
Menurut Sholeh, para pendiri pesantren di Cilegon bersama santrinya selalu taat pada negara, ikut membela dan mempertahankan negara namun, giliran Ponpes meminta bantuan mereka seakan tuli selalu menolaknya.
"Tapi seringnya pejabat BUMN lupa akan jasa mereka. Ponpes minta bantuan untuk makan minum kegiatan, pejabat BUMN tuli, proposal Ponpes dikesampingkan," tegasnya.
Diterangkan Sholeh, padahal saat ini dari informasi yang beredar PT KS sedang menggodok sejumlah nama untuk direkomendasikan duduk di kursi jajaran Dewan Komisaris (Dekom) anak-anak perusahaan PT KS dengan pertimbangan mengutamakan penduduk lokal yang kemarin melakukan demonstrasi.
"Kementerian BUMN selayaknya bukan hanya mengakomodir muatan lokal untuk Dekom dan Direksi PT KS, namun juga perlu dipertimbangkan tingkat profesionalitas dan integritasnya bagi bangsa ini," tuturnya.
"Masa iya ada Dewan Komisaris BUMN tapi jiwanya tidak untuk NKRI. Ini masukan buat kementerian BUMN. Terlebih mereka harus bisa memperhatikan keberadaan Ponpes," tegasnya. (Kie/Red)