SERANG, TOPmedia – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan (Geram) menilai, Gubernur Wahidin Halim (WH) dan Wakilnya Andika Hazrumy telah gagal memimpin Banten. Pasalnya, dalam satu tahun kepemimpinan WH-Andika tersebut tidak ada perubahan secara signifikan. Dan masyarakat Banten harus kembali menahan rasa sabarnya atas kegagalan kepemimpinan WH-Andika.
"Dalam kenyataan objektif Provinsi Banten tidak ada perubahan secara signifikan. Ini menunjukan ketidak percayaan publik terhadap kepemimpinan WH-ANDIKA," kata Koordinator aksi Faqih Helmi, di lokasi aksi depan KP3B Banten, Senin (14/5).
Dilanjutkan Faqih, semangat perubahan yang di munculkan oleh WH-Andika pada saat kampanye nampaknya hanya sebatas angan-angan saja dan semata-mata hanya untuk meyakinkan pemilih pada Pilgub 2017 lalu.
"Tidak heran jika upaya pembangunan dalam sektor birokrasi, pendidikan, kesehatan dan infrastrukur hanya jalan ditempat dan statis tanpa ada tindakan kongkit," ujarnya.
"Ini dibuktikan dengan diamnya WH-Andika atas keterlibatan Sekda Provinsi Banten dalarn dinamika Pikada 2018 di kota serang, padahal hasil Komisi Aperatur Sipil Negara (KASN) Menunjukan adanya pclanggaran yang dilakukan Sekda Provinsi Banten atas PP No 42 Tahun 2004 terkait safari politiknya," tambahnya.
Diterangkan Faqih soal pendidikan gratis di tingkat SMA/SMK yang dianjikan hanya sebatas mimpi bagi masyarakat Banten, karena realitas yang terjadi dilapangarn pendidikan gratis belum terasa secara keseluruhan.
"Kemudian kesehataı gratis dengan menggunakan KTP gagal di realisasikan karena berbenturan dengan peraturan pusat. Selanjutnys Infrastruktur dengan sembangunan jalan sepaniang 100 KM yang akan dibangun pada tahun 2018 belum sama sekali dilakukan, bahkan proses pelelangannya mangkrak," ucapnya.
Lanjutnya hal paling miris yang terjadi ditanah jawara yaitu masifnya penduduk miskin dan akutnya pengangguraran yang terjadi Sesuai dengan Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten kenaikan angka kemiskınan semakin bertambah.
"Pada Maret 2017, ada 675 04 ribu penduduk miskin. Namun di Septomber 2017, Panduduk miskin bertambah sebanyak 24,79 ribu orang, sehingga menjadi 699,83 ribu orang," ujarnya.
"Untuk tingkal pengangguran terbuka (TPT) menunjukan hahwa pada febuari 2018 TPT sebesar 9,28 persen Nomor 2 tertinggi se- Indononesia. Maka dengam kompleksnya persoalan rakyat banten di atas Gerakun Rakyat Melawan (GERAM) Mendesak dan Menuntut kepada WH-Andika urtuk Mewujudkan Reformasi Birokrasi di tubuh Pemerintahan Provinsi Banten," jelasnya. (Riz/Red)