Tutupi Sejarah Kejayaan Pengairan Kesultanan Banten, Lautan Sampah Sungai Cibanten Dikeruk

photo author
- Selasa, 6 Maret 2018 | 13:22 WIB
Sebuah alat berat ketika mengeruk sampah di aliran sungai Cibanten, di Kampung Kroya Lama, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa (06/03/2018).
Sebuah alat berat ketika mengeruk sampah di aliran sungai Cibanten, di Kampung Kroya Lama, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa (06/03/2018).

SERANG, TOPmedia - Sungai Cibanten dan Kesultanan Banten, memiliki sejarah panjang. Namun kini kondisinya dipenuhi oleh lautan sampah. Terutama di depan reruntuhan Keraton Kaibon, yang berlokasi di Kampung Kroya Lama, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

"Berharap kita nanti bisa membuat TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di sekitar Banten (Lama). Namun masalah nya, rumah dekat TPS itu tidak mau. Kita akan mencari lokasi yang mudah di akses kendaraan dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan," kata M.Ridwan, Kepala Dinas PU Kota Serang, disela-sela pengerukan, Selasa (06/03/2018).

Pengerukan sampah menggunakan sebuah alat berat ini pun dibantu oleh TNI dan Polri. Lantaran, penumpukan sampah telah terjadi selama berbulan-bulan lamanya.

"Kalau hanya manual tentu lama, kita menggunakan (alat berat dari) balai (PU) dari provinsi sini. Kita gimana caranya air mengalir, tidak terhambat, jangan sampai mandek lagi disini. Jangan sampai besok air kering, mandek lagi," kata Kapten (inf) Wistara Jaya, Danramil Kasemen, Kota serang, ditempat yang sama, Selasa (06/03/218).

Sungai Cibanten memiliki sejarah panjang selama Kesultanan Banten berdiri, terlebih lokasi pengerukan sampah berada tepat di depan reruntuhan Keraton Kaibon.

Sungai Cibanten menjadi saksi bisu jayanya pengairan dan pelayaran Kesultanan Banten di masa lampau. Sekitaran tahun 1670-an, sungai Cibanten digunakan sebagai jalur transportasi perdagangan dan juga sebagai tempat masyarakat beraktifitas.

Di daerah aliran sungai ini pula lahir sebuah kerajaan islam termashur selain Cirebon dan Demak; yaitu kerajaan Banten atau Kesultanan Banten dengan raja pertama sekaligus pendirinya yaitu Sultan Maulana Hasanudin.

Di tanah Banten pula Belanda untuk pertama kali menginjakan kakinya di tanah Nusantara sebelum pada akhirnya selama lebih dari 3 abad menguasai Nusantara. (*Guillot, C. 2008. Banten : Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia).(YDtama)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X