Kerajaan Belanda Bakal Hadiri Peresmian Museum Multatuli

photo author
- Senin, 5 Februari 2018 | 18:00 WIB
Museum Multatuli, Lebak. (Foto: TOPmedia)
Museum Multatuli, Lebak. (Foto: TOPmedia)

LEBAK, TOPmedia - Sebanyak 34 artefak asli dan replika akan mejeng di Museum Multatuli, Kabupaten Lebak, Banten. Artefak asli akan didatangkan langsung dari Negeri Belanda.

Museum yang menceritakan perjuangan Kepala Kawedanan Belanda, Edward Douwes Dekker yang membangkang perintah Kerajaan Belanda untuk menjajah masyarakat Lebak, akan tergambar di dalam lima ruangan museum.

"Ada artefak dari negeri Belanda, ini juga sinergitas kita dari yayasan rumah Multatuli di negeri Belanda, ada teghel yang dulu jadi rumah tinggal Douwes Dekker. Miniatur kapal VOC juga. Ada beberapa yang dibawa dari Belanda," kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, Senin (05/02/2018).

Bupati yang viral saat memanjat pohon durian ini bercerita kalau di museum itu akan di pajang patung perunggu Edward Douwes Dekker, karya Dolorosa Sinaga, lalu ada lima ruangan yang memiliki cerita berbeda-beda, seperti ruangan yang bercerita tentang perjuangan rakyat Lebak melawan penjajahan, ruangan lainnya bercerita tentang potensi Lebak, kisah tentang Suku Baduy, hingga kisah tentang tambang emas Cikotok, tambang emas terbesar pertama di Indonesia.

Sebelum berdirinya Museum Multatuli, telah banyak warga maupun pemerintah luar negeri yang belajar dan meneliti sejarah Edward Douwes Dekker di Kabupaten Lebak, seperti dari Belanda dan Jerman.

"Ini juga mendorong literasi wisata budaya, pendidikan dan sejarah yang ada di Lebak. Ini adalah kantor kawedanan dulu yang juga merupakan cagar budaya," jelas wanita berkacamata ini.

Museum yang akan diresmikan pada Minggu (11/2/2018) itu berdiri dibangunan Kawedanan Lebak, bangunan peninggalan Belanda yang berlokasi di dekat Alun-Alun Lebak, Kecamatan Rangkasbitung.

Akan dipamerkan beberapa barang asli yang akan dipamerkan, akan dibungkus dalam kotak kaca, seperti Novel Max Havelaar edisi pertama dalam bahasa Perancis, peta Lebak terbitan pertama, biografi Edward Douwes Dekker hingga buku zaman kerajaan Belanda.

Edward Douwes Dekker Kepala Kawedanan Lebak dari Negeri Belanda, dengan nama pena nya Multatuli, berjuang membantu masyarakat Lebak untuk bangkit dari kemiskinan dan kebodohan yang telah dilakukan oleh Kerajaan Belanda kala itu.

Karenanya menentang perintah Kerajaan Belanda untuk melakukan kerja paksa, akibatnya, Douwes Dekker ditarik pulang ke negerinya dan menjabat sebagai Kawedanan dengan waktu sangat singkat.

"Dimana, sewaktu (Multatuli) menjadi residen Belanda di Lebak, dia bukan menindas rakyat Lebak, justru Multatuli mendorong masyarakat Lebak untuk bangkit dari kemiskinan," terangnya. (Ydtama/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X