SERANG, TOPmedia - Ribuan jawara, ulama dan pendekar se-Banten berkumpul di Alun-alun Barat Kota Serang, Minggu (19/11/2017). Berkumpulnya ribuan jawara dan pendekar itu untuk mengikuti agenda Tapak Karuhun Banten, yang juga sebagai ajang silaturahmi antar perguruan silat se Banten.
"Ini kebangkitan baru dunia persilatan dan debus di Banten, bagaimana agar tembus di berbagai kancah internasional dan kita hidupkan kembali semangat itu. Saya lahir di Banten, kita harus membangun pelestarian debus maupun persilatan di Banten," ujar Gubernur Banten, Wahidin Halim, usai acara, Minggu (19/11/2017).
WH melihat bahwa debus tak luput dari perjuangan bangsa merebut kemerdekaan Indonesia. "Dari dulu pejuang-pejuang Indonesia sebagian merupakan pendekar dan ulama di Banten, ngga bisa dipisahkan, itu sudah sejarah," paparnya.
Diketahui saat ini dunia persilatan sudah masuk dalam pelajaran muatan lokal (Mulok) di sekolah-sekolah.
"Pendekar harus mengikuti perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga mereka tetap harus belajar," ucapnya.
Agenda ini juga tercatat sebagai Rekor MURI penampilan Debus Al Madad dan tari kolosal terbanyak di Indonesia yang diikuti 3000 orang dari berbagai perguruan silat yang ada di Provinsi Banten.
"Rekor muri ini menunjukan dunia persilatan debus masih ada dan eksis di Banten," ungkapnya.
Sementara itu, Kadispora Provinsi Banten, Deden Apriandhi mengatakan, perguruan silat saat ini yang terdaftar ada 120 peguron dan masih banyak lagi ratusan peguron yang belum terdaftar.
"Saat ini Banten memiliki 120 peguron dan masih banyak yang belum terdaftar, hampir ratusan peguron. Kegiatan ini akan berkesinambungan setiap tahunnya, sehingga Banten dikenal jawaranya ini dikenalkan dari budaya yang positif dari arti Jawara itu sendiri," pungkasnya. (Gilang/Red)