SERANG, TOPmedia - Peringatan Hari Santri Nasional 2017 yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang dan Majelis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten menggelar Istighosah dan Pembacaan Shalawat Nariyah di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, Kota Serang pada Sabtu, (21/10/2017) malam. Hal tersebut dilakukan atas surat edaran PBNU Nomor 1551/C.I.34/10/2017 tentang Instruksi Hari Santri Nasional 2017.
Ketua PCNU Kota Serang, KH Matin Syarkowi mengatakan, Bale Rombeng (Pondok Salafi) adalah soko guru pendidikan karakter nusantara, dimana pesantren berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia dan mempunyai peranan yang sangat penting didalamnya. Sebab dikatakannya, pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia.
"Bale Rombeng soko guru pendidikan karakter nusantara, dari sinilah peranan santri dan ulama menjaga sendi-sendi kehidupan bernegara," kata Kiai Matin dalam sambutannya.
Dikatakan Matin, pesantren pertama kali didirikan oleh para alim ulama yang populer dengan sebutan 'Wali Songo' di tempat-tempat sederhana dalam bentuk surau (Bale Rombeng). Dalam proses berdirinya Wali Songo melakukan pendekatan kultural kepada masyarakat.
"Artinya Islam masuk ke nusantara hingga kemerdekaan tetap menjaga karakteristik keberagaman dan tetap terpelihara utuh," terangnya.
Diketahui, acara tersebut juga dihadiri oleh ribuan santri dan pimpinan pondok pesantren salafi se-Provinsi Banten, para Kiai, Rois Suriah PCNU Kota Serang, Kapolda Banten dan Ketua DPRD Kota Serang. (Gilang/Red)