SERANG, TOPmedia - Sejak tahun 2004, santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah, di Kampung Jambang, Desa Kamurang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, selalu melakukan buang air di kebun atau orang Banten menyebutnya Dolbon (modol di kebon).
"Kobong baru ada delapan kamar, bilik dan triplek. Belum ada bantuan lain (pemerintah)," kata Ustadz Tajudin, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah, saat ditemui di pesantren nya, Senin (09/10/2017).
Bahkan untuk kegiatan lainnya, seperti mandi, berwudhu dan mencuci baju harus menumpang ke rumah warga, ke rumah kepala desa (kades), hingga ke rumah warga lainnya di sekitar ponpes.
"Kalau saya enggak keberatan bantu santri. Sementara di kamar mandi samping rumah saya ada dua," kata Sarman, Kepala Desa Kamurang, saat ditemui di kediamannya yang berjarak sekitar 100 meter dari ponpes, ketika menerima santri yang ingin berwudhu, Senin (09/10/2017).
Ponpes yang berdiri di atas lahan seluas 300 meter persegi itu kini telah mendapatkan pembangunan MCK sebanyak 10 unit dari lembaga non profit bernama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
"Sementara yang kita lihat kebutuhan mendasar (di Ponpes Al-Hidayah) MCK dan asrama. Berikutnya kita akan lihat kembali kebutuhan apa lagi di sini, seperti pengembangan asrama yang lain," kata Nana Sudiana, Direktur Pendayagunaan IZI, Senin (09/10/2017).
Dirinya menjelaskan, kalau IZI telah membangun pondok pesantren (Ponpes) di 40 daerah diseluruh Indonesia. Seperti di Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara , Jogjakarta, Kalimantan Utara hingga Banten.
"Sumber dana dari dana infak dan sedekah yang kita kelola dari masyarakat. Kita totalnya ada 40 ponpes diseluruh Indonesia, total sekitar tahap pertama Rp 1,5 miliar untuk ponpes," terangnya. (YDtama/Red)