SERANG, TOPmedia - Nurhayati (45) warga Kampung Babadan, Desa Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang menderita penyakit tumor jenis Parpelbra (Tumor Mata) yang dideritanya sejak empat tahun dan kini ia membutuhkan uluran tangan.
Nurhayati dibantu suaminya Jaenal Aripin (45) sudah melakukan penyembuhan dibeberapa tempat hingga akhirnya ia putus asa dan pasrah dengan kondisi penyakit Nurhayati yang semakin parah.
Ditemui di rumahnya Jaenal mengatakan, sempat ada rumah sakit yang menolak dengan alasan kondisi peralatan rumah sakit yang tidak memadai untuk melakukan operasi penyakit sang istri.
"Sudah ke puskesmas, rumah sakit umum Serang, tetap aja seperti ini, hanya diperiksa aja. Alasannya alatnya kurang lengkap, lasernya ga ada. Pernah ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta sampai Rumah sakit Dharmais kita ditolak, dinilai karna ibu (Sang istri) menderita tumor Parpelbra, harusnya diangkat sampai ke akar," ujar Jaenal, Rabu (13/9/2017).
Sementara itu, Nurhayati mengaku, sampai saat ini masih merasakan sakit yang sangat tinggi, sampai sesekali bagian matanya mengeluarkan darah sampai satu liter.
"Sakit terus matanya, diobati sehari-hari dengan obat apotik seharga 300 ribu. Sehari kalo tidak diobati biasa keluar darah sampai satu liter, obat abis beli lagi," jelasnya.
Sampai saat ini, ia mengatakan belum ada perhatian sedikitpun dari Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Kesehatan Kota Serang, bahkan sang suami sempat mengajukan proposal bantuan namun tidak ada satupun respon dari pemerintah.
"Belum ada orang Dinkes yang kesini, pernah mengajukan proposal meminta bantuan, tapi belum ada kabar," paparnya.
Diketahui, sang suami Jaenal sehari-hari hanya bekerja sebagai nelayan di Karangantu dan sudah tidak mampu untuk melanjutkan biaya penyembuhan. Nurhayati tinggal di rumah kecil dengan ukuran 5 x 4 meter bersama dua orang anak dan suaminya. (Gilang/Red)