SERANG, TOpmedia - Marwati dan Mashuri pasangan suami istri warga Puyuh Koneng, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, beserta dua anaknya, harus tinggal dengan mempertaruhkan nyawanya dirumahnya yang nyaris ambruk. Kondisi rumah Marwati ini hanya terbuat dari kayu dan bilik, yang kondisinya miring nyaris ambruk yang dialaminya sejak lima tahun yang lalu.
Dikatakan Marwati, terpaksa membangun rumah seperti gubug karena rumah yang sebelumnya juga menggunakan kayu dan bilik sudah ambruk. Karena faktor ekonomi ia pun hanya mampu membangun kembali rumah yang tidak layak.
“Sudah lima tahun tinggal disini, kalau miring itu juga sama sudah lima tahun. Rumah yang sebelumnya juga kaya gini tapi ambruk juga,” kata Marwati, ditemui di lokasi, Sabtu (5/8/2017).
Marwati mengaku tidak memiliki biaya untuk membangun rumah karena sang suami Mashuri hanya kerja serabutan, yang uangnya cukup untuk makan.”Belum pernah dapat bantuan. Ya suami paling dapat Rp50 ribu, cukup buat beli beras dan jajan anak,” ungkapnya.
Pasangan suami istri yang memiliki dua orang anak ini juga mengaku, suka kesulitan untuk tidur jika musim hujan karena rumah gubugnya yang beralaskan tanah dan atap yang bocor membuat kondisinya becek.“Ya kalau hujan banjir mah kena, becek ini didalam semuanya, apalagi bocor,” lanjutnya.
Ia pun saat ini hanya bisa berdoa untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.”Cuma bisa berdoa saja (dapat bantuan), tadinya pengen kerja tapi gimana anak saya engga ada yang jaga. Yang kecil umur lima tahun, yang gede dua belas tahun,” pungkasnya. (Oc/Red)