Kisah 13 Anggota Keluarga Tinggal Dibekas Kandang Kambing

photo author
- Selasa, 1 Agustus 2017 | 14:37 WIB
Anak-anak yang tinggal dibekas kandang kambing, di kampung Palembangan, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Anak-anak yang tinggal dibekas kandang kambing, di kampung Palembangan, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.

SERANG, TOPmedia - Sarbini beserta ke 12 anaknya tinggal disebuah bekas kandang kambing yang tak layak dihuni oleh manusia.

Sarbini yang telah ditinggal pergi selamanya oleh sang istri yang telah meninggal dunia lima tahun lalu tinggal di kampung Palembangan, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.

"Sejak 91'an. (Anak-anak) Sejak lahir di sini. (Saya) Kelahiran sini. Berkeluarga, sampai beranak banyak. Yang ada 13 anak. Ini tanah sendiri dari orang tua," kata Sarbini (52), orang tua dari 12 anak-anaknya, saat ditemui dirumahnya, Selasa (01/08/2017).

Sejak tahun 1991 itu lah, bupati Serang dan Gubernur Banten silih berganti dirinya tak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Bahkan dirinya dan anak-anaknya tidur di atas dipan yang tak layak dijadikan tempat tidur.

"Yang gede di sini, tadinya dibongkar banjir. Agak ditinggin sama sekarang. Yang kecil di sana sama saya. Laki-laki di sini," jelasnya.

Saat hujan turun, rumah bekas kandang sapi itu bocor diberbagai tempat. Terlebih saat hujan bercampur angin, Sarbini beserta anak-anaknya semakin was-was, khawatir rumah mereka yang tinggal dibawah kepemimpinan Ratu Tatu Chosiyah itu akan ambruk.

"Berhubung (kandang kambing) roboh, dibuat rumah. Ini mah dan mendingan," terangnya. (Ydtama/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X