SERANG, TOPmedia - Terkait Dualisme di kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten memanggil dua kubu tersebut untuk mencari solusi atas dualisme yang terjadi di organisasi kepemudaan di Banten tersebut
Hadir dalam pertemuan tersebut Ali Hanafiah bersama jajaran pengurus yang berada di kubunya. Sedangkan kubu KNPI dengan ketua Tanto W Arban, hadir Ishak Newton, selaku Sekjen KNPI kubu tersebut dan jajaran pengurusnya.
Dikatakan Kepala Dispora Provinsi Banten, Deden Apriandhy, menurutnya dinamika ini mempengaruhi kondisi kepemudaan di Banten. Deden menilai, potensi pemuda di Banten tidak bisa terakomodir dengan baik karena adanya dinamika dualisme tersebut.
“Dalam pertemuan ini, saya harapkan kita samakan baju kita, lepaskan warna baju kita yang kuning, hijau, merah, satukan, di sini warna kita biru,” ujar Deden, di ruang rapat Dispora Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (9/3/2017).
Deden berharap agar kedua kubu tersebut menyelenggarakan musyawarah daerah (Musda) bersama. Musda bersama tersebut diharapkan bisa menjadi jembatan untuk mempersatukan dualisme tersebut.
“Meski di tataran provinsi merasa tidak ada masalah, tapi tetap yang di bawah merasa bingung, kegiatan mereka merasa tidak mendapatkan perhatian,” kata Deden.
Ditambahkan Deden, ia berharap agar Musda bisa dilaksanakan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda pada bulan Oktober mendatang. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat lokal maupun nasional tahu bahwa pemuda di Banten mencintai kebersamaan dan persatuan, tidak mengikuti ego masing-masing.
"Kalo ulang tahun KNPI itu kan bulan juni, mungkin agar pendek waktunya abis lebaran. Saya pengen sih di bulan Oktober, pas bersamaan Hari Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda itu sekaligus tadi kita memperlihatkan pada publik bahwa pemuda di Banten itu mencintai kebersamaan dan persatuan dari pada ego sendiri," pungkasnya. (Surya/Red)
