SERANG, TOPmedia - KH. Ma'ruf Amien selaku Rois Aam PBNU saat Dialog Kebangsaan berkisah bahwa kyai, ulama dan santri memiliki catatan sejarah panjang akan merebut kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan NKRI. Salah satunya adalah peristiwa Geger Cilegon di tahun 1888 dengan tokoh utamanya KH.Wasid yang makam nya berada di Kota Cilegon.
"Kita juga menjaga negara, sebab untuk negara ini, ulama ikut berjuang memerdekakan. Abad 19, ulama melakukan gerakan perlawanan terhadap penjajah, salah satu nya Geger Cilegon," kata KH. Ma'ruf Amin, saat ditemui di Ponpes An-Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (08/02/2017).
KH. Ma’ruf Amin juga menginstruksikan agar seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama dan seluruh umat Islam di Banten untuk tidak ikut serta dalam aksi pada 11 Februari 2017 mendatang. Sebab menurut KH Ma’ruf Amin ada hal yang penting untuk masyarakat Banten agar ikut serta dalam hajat Pilkada Banten 2017.
“Saya kira karena sudah ada larangan dari KPU, dari Panwaslu, Polda Metro Jaya, Pangdam V Sriwijaya dan lagi kalau terlalu banyak di Istiqlal akan menjadi kesulitan lagi. Saya pikir cukuplah di Banten saja,” ujar Ma’ruf Amin.
Di hadapan ratusan peserta Dialog Kebangsaan dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ma’ruf Amin juga secara terbuka menginstruksikan warga NU agar tidak ke Jakarta. “Cukup di sini saja. Ikuti Pilgub di Banten. Saya tidak memerintahkan siapa yang dipilih. Silahkan saja mana yang baik dan yang bisa mendatangkan kemaslahatan ke masyarakat,” tegas Ma’ruf Amin. (YDtama/Red)