SERANG, TOPmedia - Bahro (56), warga Kampung Babadan RT. 06/02 Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, harus mengalami patah tulang pada bagian kaki kanan dan luka-luka cukup parah usai tertimpa reruntuhan puing rumahnya yang ambruk, pada Minggu (5/2/2017).
Dikatakan Dasuki, selaku tokoh masyarakat Kampung Babadan, penyebab ambruknya rumah berusia puluhan tahun itu dikarenakan sudah retak-tetak pada bagian dinding, sementara bagian atap yang terbuat dari bambu sudah lapuk dan tidak kuat menopang beban genting di atasnya.
"Bangunan ini sudah tua dan sudah hampir 25 tahun belum ada rehabilitasi dari pihak penghuninya," terang Dasuki, Selasa (07/02/2017).
Dijelaskan Dasuki, bahwa sebelum kejadian saat itu korban Bahro sedang memasak, namun tiba-tiba rumah ambruk, membuat korban langsung tertimpa reruntuhan rumah. Tetangga sekitar pun langsung berbondong-bondong menolong korban dan mengeluarkannya dari timbunan.
"Sampai saat ini korban masih ditangani oleh pihak RSUD Drajat Prawiranegara Serang. Kondisinya Kritis, lukanya cukup parah juga, karena terinjak-injak juga oleh warga saat terkubur reruntuhan. Untung keburu ditemukan," tutur Dasuki.
Menurut Dasuki, ada sekitar 15 rumah tidak layak huni (RTLH) di sekitar tempat tinggalnya. Rata-rata rumah tersebut dalam kondisi bangunan tua dan hanya berdinding bata yang direkat tanah liat tanpa semen.
“Kalau di sekiar sini kebetulan belum pernah masuk program bedah rumah. Makanya saya berharap, supaya tidak terjadi lagi ada warga yang tertimpa rumah,” harapnya.
Dasuki dan warga setempat pun berharap ada bantuan dari pemerintah. Namun jika tidak ada, para masyarakat akan melakukan bantuan secara swadaya kepada korban.
"Kalo pemerintah Kota Serang tidak bantu, ya warga sini secara swadaya membantu paling," pungkasnya. (Be/Red)