SERANG, TOPmedia - Tokoh masyarakat sekaligus ulama Banten KH Abuya Murtadho memberikan pandangannya terhadap keislaman Calon Gubernur Banten Nomor urut 2 Rano Karno yang mendapat tudingan sebagai orang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurut Murtadho, Rano Karno mempunyai nilai-nilai keislaman yang baik dan melakukan Ibadah sesuai dengan kewajiban yaitu diantaranya Sholat. "Keislamannya Bagus, dia (Rano Karno) Sholat seperti orang Islam pada umumnya, ya artinya dia orang Islam yang taat," ungkap Murtadho, Selasa (24/1/2017).
Murtadho berpandangan agar pihak pihak tertentu tidak serampangan menuduhkan PKI apalagi hanya didorong oleh kepentingan pragmatis seperti Pilkada Banten 2017.
Selain Rano Karno, Partai yang mengusungnya yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga diisukan sebagai partai yang membangkitkan kembali PKI.
Murtadho menilai, PDIP merupakan Partai yang sama seperti partai lain di Indonesia yang diakui oleh Pemerintah dan sesuai dengan aturan
"Partai PDIP sama seperti Partai-partai lain, itu udah disahkan oleh pemerintah dan sesuai dengan aturan yang ada" katanya.
Saat ditanya terkait isu PKI yang menerpa Partai Banteng bermoncong putih itu, Murtadho enggan menjawab, karena menurutnya Ia tidak secara mendalam tahu seluk beluk partai tersebut,
"Wah kalau soal itu saya tidak tau, saya tidak tau secara mendalam, yang pasti PDIP sama seperti partai lain." ungkapnya.
Sebelumnya, Murtadho hadir dalam Seminar Sehari Tentang Wawasan Kebangsaan "Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa" di Gedung Serba guna DPRD Banten, Senin (25/1/2017).
Sementara itu, Pemerhati Politik Universitas Indonesia Adit Pradan menilai isu PKI ini memang masih sensitif di kalangan masyarakat kita karena ada memori masa lalu yang belum benar-benar hilang. Dalam masa kampanye pilkada ini juga paling mudah dimainkan bisa dilihat di Jakarta dan Banten. Nah, masalahnya sebagai sebuah ideologi, komunis itu benar-benar sudah tidak ada dan tidak relevan.
Partai politik dan para politisi kita hari ini tidak ada yang komunis, semua ideologinya pragmatis. Jadi tidak relevan bicara komunis, termasuk Banten. Karena itulah para Cagub dan Cawagub agar bijak dan tidak mengalamatkannya pada kontestan tertentu. "Jangan menuduh tanpa bukti dan hanya merusak tatanan masyarakat Banten yang religius. Berlaku bijak dengan ucapan kita," jelas Adit. (Red)