SERANG, TOPmedia - Petugas penjaga bendungan Pamarayan, Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, terus melakukan pemantauan terhadap kondisi ketinggian debit air yang terus meningkat sejak beberapa hari terakhir.
Mantri bendungan Pamarayan Nendhi Zulpandi mengatakan, sejak Jumat (13/1/2016) pagi mulai banyak kiriman debit air dari anak-anak sungai di hulu Bendungan Pamarayan akibat mulai tingginya curah hujan di hulu bendungan tersebut.
"Itu kiriman dari hulunya arah Bojong Manik, Cileles, Cisimet, jadi anak-anak sungai di hulu bendungnya saja yang kena imbas aliran air masuk kesini. Dari curah hujan agak tinggi mungkin semalam di sana, jadi imbasnya baru siang ini sampai kesini,” ujar Nendhi, ditemui di lokasi, Jumat (13/1/2016).
Nendhi menuturkan, ketinggian debit air biasanya dilakukan pemantauan dua kali sehari yakni setiap pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB. Namun karena debitnya mulai tinggi, perhitungannya dilakukan per jam. Pada pukul 08.00 WIB debit air hanya 219 meter kubik per detik, namun pada pukul 12.00 WIB ketinggian sudah mencapai 355 meter kubik per detik.
“Sekarang jam 13.00 ketinggiannya 376, tapi ini masih normal. Sebab batas normal itu kisaran 0-750 meter kubik per detik,” katanya.
Menurutnya, jika curah hujan mencapai 50 mm, maka kondisinya baru bisa siaga. Sebab batas siaga kisaran 1000-1300. Pihaknya terus melakukan pertukaran informasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memperkirakan seberapa besar debit air yang akan datang.
“Kalau hari biasa paling debit air hanya kisaran 12-188. Air dari hulu itu lambatannya 10 jam, jadi kita antisipasi pembukaan pintu. Kalau debit air sudah di atas 750 meter kubik per detik, daerah seperti Cijeruk khususnya rumah yang berada dibantaran akan kena imbasnya,” katanya.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan di bendungan Pamarayan. (Gilang/Red)
