ACEH, TOPmedia - Rabu (7/12/2016) pukul 05.03 WIB, Aceh diguncang gempa bumi berkekuatan 6,4 SR. Gempa bumi tak berpotensi tsunami itu menyebabkan warga di Kabupaten Pidie Jaya berhamburan keluar rumah dan bangunan. Masyarakat berusaha untuk menyelamatkan diri ke lokasi-lokasi yang aman dan menuju perbukitan.
Ada warga yang berjalan kaki, ada juga yang mengendarai motor dan mobil. Suara klakson kendaraan pun bersautan di pagi hari. Sejumlah rumah rusak parah. Tembok-tembok bagunan rumah retak dan ada yang roboh. Sejumlah fasilitas umum dan sekolah rusak parah. Salah satunya, Sekolah Tinggi Agama Islam Aziziyah, Jamalanga, Kabupaten Bireuin, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Masjid-masjid juga mengalami kerusakan. Ada masjid berlantai dua yang mengalami rusak parah, sebagian bangunannya roboh. Meski demikian, warga tetap khusyuk menunaikan ibadah salat Subuh di masjid. Bahkan, ada puing-puing bagunan yang roboh masih berserakan di lantai masjid.
BMKG Aceh merilis gempa 6,4 SR terjadi pada pukul 05.03 WIB dengan lokasinya 5.19 lintang utara, 96.36 bujur timur, dan 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, di kedalaman 10 kilometer Gempa yang kuat di Kabupaten Pidie Jaya juga dirasakan warga di beberapa wilayah Aceh, di antaranya Pidie, Aceh Besar, Sabang, Bireun, dan Lhokseumawe.
"Usai gempa 6,4 SR sudah terjadi lagi gempa susulan sebanyak empat kali dan dipastikan gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami, namun masyarakat diimbau mengwaspadai terjadinya gempa susulan," kata Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang.
Selain merusak bangunan, sebanyak empat warga Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dilaporkan meninggal dunia usai guncangan gempa tersebut.
"Benar saya sudah mendapatkan informasi ada empat warga Pidie Jaya yang meninggal akibat gempa bumi itu dan saya belum tahu identitasnya," kata Kepala BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf di Muereudu. (Republika.com/Red)