SERANG, TOPmedia - Semakin majunya peradaban di Kota dan Kabupaten Serang ternyata juga diiringi dengan banyaknya permasalahan rumah tangga warganya. Sehingga tak heran, angka perceraian pun semakin tinggi dan bahkan mencapai lebih dari dua ribu kasus setiap tahunnya.
Dikatakan Kepala Pengadilan Agama Serang Kelas I B, Dallih Effendi, bahwa khusus perceraian untuk di tahun 2016 ini meningkat dibandingkan tahun 2015 lalu. Namun berapa persen tingginya ia enggan menjelaskan. Menurutnya, perceraian terjadi karena faktor Ekonomi sang suami yang mengakibatkan istri menggugat cerai.
“Penyebab utama perceraian di Kota Serang ini, yang paling dominan akibat faktor ekonomi suami, yang membuat istri akhirnya menggugat cerai, dilanjutkan kasus perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga,” kata dalih kepada wak media, Jumat (21/10/2016).
Lanjut Dallih, ia juga mengaku prihatin dengan makin tingginya kasus percerain yang terjadi di Kota Serang. Dirinya mengimbau warganya terutama kaum suami, untuk tidak menganggap remeh suatu pernikahan.
“Jelas dengan banyaknya khasus cerai ini membuat prihatin karna banyak penyebabnya ekonomi, masa karna ekonomi bercerai. Oleh karena itu saya berharap agar suami menghargai keharmonisan rumah tangga, baik dengan upaya tanggung jawab lahir dan bathin, juga dengan menjaga prilaku yang sehat sehingga bisa selalu menjaga keutuhan rumah tangga,” pungkasnya. (Gilang/Red)