LEBAK, TOPmedia - Mencuatnya dugaan praktik "setor tunai" di terminal khusus dan dermaga PT. Cemindo Gemilang produsen Semen Merah Putih yang melibatkan kepala wilayah kerja (Kawilker) Pos Pelabuhan Bayah, Kabupaten Lebak terus disorot.
Sebab, perputaran uang hasil dugaan "setor tunai" di tersus dan dermaga PT. Cemindo Gemilang saat kapal sandar dari perusahaan bongkat muat, per tahun mencapai ratusan juta rupiah yang diduga mengalir ke sejumlah pihak dan oknum pejabat dilingkungan kantor unit penyelenggara pelabuhan (KUPP) Labuan, Kabupaten Lebak.
Indikasi adanya aliran dana hasil dugaan pungli tersebut kepada sejumlah pihak dan oknum pejabat dilingkungan KUPP Labuan diketahui saat wartawan kembali mempertanyakan soal aliran dana tersebut kepada Ace Mochamad Noh selaku Kawilker (Kepala Wilayah Kerja) Syhabandar Bayah, Selasa (18/10/2016) malam melalui sambungan telepon selulernya.
"Ya itu tadi, tidak semua ngasih, ada juga yang tidak ngasih. Kan ada penerimaan negara dari non pajak ada disitu, susahlah bang kalau bawahan. Bingung saya, mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan. Tapi memang saya suka bilang, pak ini ada rejeki dan saya bagi-bagi itu yang saya sampaikan ke pimpinan. Kata pimpinan saya, ya kalau ada rejeki terima aja," beber Ace diujung telepon genggamnya.
Menanggapi hal tersebut, Agus Ider Alamsyah, salah seorang komisioner Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) Kabupaten Lebak menyesalkan sikap kepala KUPP Labuan yang terkesan membiarkan terjadinya praktik pungli yang melibatkan jajaran KUPP Labuan di Pos Pelabuhan Bayah.
"Kita sangat menyesalkan terjadinya praktik pungli kapal sandar di dermaga PT. Cemindo, ini harus diusut tuntas oleh penegak hukum. Karena ada pihak yang merasa dirugikan dan keberatan, kita juga minta jika benar ada aliran dana haram itu ke sejumlah pihak termasuk pejabat di KUPP Labuan, Dirjen Hubla pada kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus menindak bawahannya yang terlibat praktik pungutan itu,"tukas Agus.
Sementara itu, berdasarkan estimasi sementara yang di peroleh dari pihak Kawilker Pos Bayah, rata-rata dalam satu bulan kapal sandar di tersus dan dermaga PT. Cemindo Gemilang mencapai 20 - 25 hingga 27 kapal dan kurang dari 30 kapal yang sandar. Bila kedatangan kapal tertinggi yakni 25 kapal sandar dikali Rp,1,2 juta nilai terbesar, per tahun mencapai Rp250 juta putaran uang hasil dugaan pungli tersebut. Sedangkan, aktivitas bongkar muat/sandar kapal di dermaga PT. Cemindo diketahui sudah berlangsung sejak tahun 2015 lalu. (TM-2/red)