Diterjang Hujan Deras, Rumah Wanita Tunanetra di Kabupaten Serang Roboh

photo author
- Jumat, 14 Oktober 2016 | 17:21 WIB
Rumah milik Sapini, seorang wanita tunanetra di Kabupaten Serang yang roboh usai diterjang hujan deras. (Foto: TOPmedia)
Rumah milik Sapini, seorang wanita tunanetra di Kabupaten Serang yang roboh usai diterjang hujan deras. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Nasib naas menimpa Sapini (66), warga Kampung Kejaban, RT 004/01, Desa Kepandean, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Bagaimana tidak, sebagian besar rumah wanita yang sejak 6 tahun lalu tidak bisa melihat tersebut, roboh diterjang hujan deras yang turun pada Kamis sore, (13/10/2016) sekitar pukul 17.30 WIB. 

Diungkapkan Sapini, saat kejadian dirinya sedang berada di rumah adiknya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya tersebut. Saat itu dirinya hendak berbuka puasa, sebab ia memang rajin berpuasa Senin-Kamis. Hujan deras yang akhirnya membuat ia harus mengungsi ke rumah adiknya tersebut, karena memang rumah miliknya sudah bocor dan kerap kebanjiran saat hujan tiba. 

“Mau buka puasa, soalnya biasa puasa Senin-Kamis. Saya teriak-teriak, saya kira anak saya ketindihan, saya cuma nangis waktu itu, enggak bisa apa-apa,”  ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (14/10/2016). ‎

Rumah roboh tersebut diakuinya telah menambah deritanya, sebab untuk kehidupan sehari-hari saja ia mengaku kerap kali kekurangan. Penghasilannya memang tidak menentu selama ini, sehingga untuk makan pun dirinya kesulitan.  Untung saja tetangganya masih banyak yang berbaik hati dan kerap kali memberikan bantuan kepadanya untuk sekedar makan. Sebelum menderita tunanetra, dirinya menyambung hidup dengan berdagang keliling. Namun sejak saat itu, aktivitas berdagangnya terhenti. 

“Kalau makan saya dari mana-mana saja, dari orang-orang biasanya ada yang ngasih. Kadang juga ada dari zakat, kalau lebaran biasanya dapat amplop juga. Saya paling ikut ngaji saja,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana mengatakan, pihaknya baru saja mendapatkan laporan terkait adanya rumah roboh di Kecamatan Ciruas tersebut. Pihaknya pun mengaku sudah mengirim anggota untuk melakukan investigasi ke lokasi agar bisa memastikan bantuan yang akan diberikan seperti apa kepada korban tersebut. 

“Kalau untuk bantuan kita akan lihat dulu ke lokasi, akibat apa, ada korban atau tidak dan mereka membutuhkan apa,”ujarnya. 

Dirinya pun mengingatkan saat ini memang cuaca ekstrem masih cukup berbahaya. Oleh karenanya warga di Kabupaten Serang dihimbau untuk lebih waspada terlebih dengan rumah-rumah yang letaknya dekat dengan pohon-pohon besar. “Puncaknya nanti Januari. Sekarang sedang ekstrem di semua wilayah Indonesia,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, tidak ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Rumah yang dihuni oleh Sapini serta dua orang anaknya yakni Abdul Ghoni (31) dan Suharjo (30) tersebut merupakan bangunan yang berdiri sejak 1974, sebagian besar dinding rumah itu dibangun dengan menggunakan bata mentah yang dilapisi tanah, tanpa menggunakan semen. Lantai rumah tersebut juga hanya beralaskan tanah, atap rumah yang masih berdiri pun terlihat sudah bocor serta tanpa plafon dan kerap kebanjiran saat hujan tiba. (Gilang/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X