SERANG, TOPmedia - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Ahmad Saepudin, dinilai tidak memperdulikan masalah pendidikan oleh Komisi II DPRD Kabupaten Serang. Hal itu lantaran Kepala Dindikbud kabupaten Serang tidak pernah hadir dalam rapat.
“Padahal rapat itu memang membahas tentang keberlangsungan dinas itu sendiri. Karena pada saat rapat harus ada kebijakan kepala dinas. Selain itu alasan-alasannya juga tidak rasional,” kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang Heri Azhari, Selasa (20/9/2016).
Menurut Heri, pendidikan adalah persoalan yang menjadi fokus Pemkab Serang dalam peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
“Jika Kepala Dinasnya tidak peka tentunya akan menimbulkan persoalan. Kita tidak dalam rangka menjelekan sesorang, tapi ini untuk mengevaluasi kinerja perangkat dinas pendidikan. Karena kami tidak mau mendengar lagi informasi di media ada persoalan sekolah rusak berat dari tahun 2007 belum tersentuh bantuan, kalau rusak berat dari 2014 mungkin kami anggap wajar, tapi kalau ini dari 2007 kan lucu, ini sangat memalukan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, akibat tidak memenuhi standar SDM pada Dinas pendidikan ini ada beberapa persoalan yang kerap terjadi, diantaranya terkait persoalan SDN Sadah yang berlokasi di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas. Sekolah ini, kata dia telah tergusur oleh proyek Puspemkab. Padahal anggaran untuk relokasi sudah ada.
“Anggaran dinas pendidikan di Kabupaten Serang memang belum memenuhi standar yang seharusnya 20 persen dari dana APBD, tapi kan bukan berarti dengan belum memenuhi standar terus dinas pendidikan lalai terhadap program skala prioritas,” katanya. (BN/Red)
