“Penurunan TPT adalah sinyal bahwa upaya pemulihan ekonomi mulai menunjukkan hasil. Namun kita tidak boleh lengah, karena tantangan ke depan akan semakin kompleks, terutama dalam menghadapi disrupsi teknologi dan kebutuhan tenaga kerja yang terus berubah,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Sejumlah kabupaten dan kota di Banten mencatatkan angka pengangguran yang masih cukup tinggi, terutama di wilayah selatan dan timur.
Kabupaten Pandeglang memiliki TPT tertinggi dengan 8,09 persen, disusul Kabupaten Lebak 7,12 persen, sementara Kota Tangerang Selatan menjadi yang terendah dengan TPT sebesar 5,95 persen.
Pakar ketenagakerjaan menilai bahwa perbaikan data pengangguran di Banten harus diikuti dengan peningkatan kualitas pekerjaan. “Bukan hanya soal banyaknya orang bekerja, tapi juga apakah pekerjaan tersebut layak, berkelanjutan, dan mampu menciptakan kesejahteraan,” ujar seorang ekonom dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dengan kondisi yang membaik ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan bisa bekerja sama membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih adaptif, produktif, dan inklusif.***