Apa Itu Hari Santri ? Begini Keterangan Presiden RI

photo author
- Selasa, 23 Agustus 2022 | 17:25 WIB
Ilustrasi barisan para Santri, Hari Santri Nasional (Ilustrasi)
Ilustrasi barisan para Santri, Hari Santri Nasional (Ilustrasi)

TOPMEDIA.CO.ID - Hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, masih banyak yang belum mengetahui sejarah dibalik peringatan tersebut. 

Bahkan, Hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, berdasarkan penetapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

Tak hanya itu, di kutip dari Web Sekretaris Negara (Sekneg), Selasa 23 Agustus 2022, Hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, menjadi Hari Santri Nasional.

Baca Juga: Skor, Hasil Langsung, Kedudukan Divisi Primera Wanita 2022/2023

Apa itu Hari Santri ?, mari melihat sejarah singkat sebagai berikut, berdasarkan keterangan Presiden RI. 

Diketahui, Hari Santri Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. 

Keppres itu ditandatangani Jokowi pada 15 Oktober 2015. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama, penetapan Hari Santri 22 Oktober sebagai hari besar nasional adalah suatu bentuk pengakuan resmi negara terhadap komitmen, dedikasi, dan perjuangan umat Islam Indonesia dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekan Indonesia.

Baca Juga: FC Barecelona Wanita Siap Bertanding Pada Ajang Primera Wanita Musim 2022/2023

Hari Santri Nasional bertujuan untuk mengenang mengenang, meneladani dan melanjutkan peran Ulama dan Santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa. 

Sejarah Hari Santri Nasional Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri mengacu pada peristiwa yang terjadi pada 22 Oktober 1945. 

Ketika itu, KH Hasyim Asy'ari yang menjabat sebagai Rais Akbar PBNU menetapkan fatwa dalam melawan kolonial di Surabaya yang disebut sebagai Resolusi Jihad.

Baca Juga: Chandra Asri Berikan Beasiswa D3 Dan Ikatan Dinas Bagi 9 Siswa Berprestasi Asal Cilegon Dan Serang

Ya, tak lama setelah merdeka, Indonesia kembali mendapat teror Belanda yang ingin kembali masuk menguasai Indonesia dari tangan Jepang.

Usai mendapat ancaman itu, dalam situs resmi NU juga disebut bahwa Presiden Soekarno sowan kepada KH Hasyim Asy’ari untuk meminta nasihat dan pendapat bagaimana kiranya hukumnya umat Islam menghadapi ancaman tersebut. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Sumber: setneg.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X