Pencuri Unta Ini Dibela Rasulullah SAW, Begini Kisahnya!

photo author
- Kamis, 19 Mei 2022 | 21:52 WIB

TOPMEDIA.CO.ID – Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia melalui agama Islam rahmatan lil alamin. Oleh karenanya, sudah sepatutnya umat muslim mencontoh dan menjadikan Nabi terakhir itu sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah senantiasa berprasangka baik (husnuzan) kepada umat muslimin, salah satu hadis Rasulullah SAW adalah: "Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari).

Hadist itu jelas menunjukkan bahwa seorang muslim harus menjauhi sifat berburuk sangka kepada orang lain apalagi sesama muslim. Lebih baik mencari tahu dulu kebenarannya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat bernama Zaid ibn Tsābit ada sebuah kisah menarik, yaitu kisah seorang Badui yang dituduh mencuri unta. Namun walaupun dituduh mencuri unta. Sahabat Badui ini selamat karena sebelumnya ia membaca shalawat kepada Rasul SAW. Hadis ini diriwayatkan oleh al-Ṭabrānī dalam al-Muʽjam al-Kabīr.

Zayd ibn Tsābit bercerita bahwa suatu pagi ia bersama para sahabat yang lain melakukan perjalanan bersama Rasulullah SAW. Sampailah mereka pada suatu perempatan jalan di sudut kota Madinah.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Mudah Lelah Dan Mual! Inilah 11 Gejala Awal Penyakit Jantung, Yang Wajib Kamu Tahu

Zaid dan anggota rombongan saat itu melihat seorang laki-laki Badui memegang tali kekang untanya dan ia mengetahui keberadaan Rasul SAW.

Laki-laki Badui itu kemudian memberi salam kepada Rasul SAW: ‘Assalāmu ʽalaika ayyuha al-nabīy wa raḥmatullahi wa barakātuh.” (semoga keselamatan atasmu wahai Nabi dan senantiasa mendapatkan rahmat Allah serta keberkahan-Nya).

Rasul pun menjawab, “Bagaimana kabarmu pagi ini?” Kemudian datanglah seorang laki-laki, bernama al-Ḥarasī. Al-Ḥarasī kemudian mengadu kepada Rasul SAW, “Wahai Rasul, orang Badui ini mencuri unta.” Mendengar tuduhan al-Harasi tersebut, unta tersebut pun bersuara.

Rasul pun mencoba menangkan unta tersebut hingga ia berhenti bersuara. Ketika unta itu berhenti bersuara, Rasul pun menghadap kepada al-Ḥarasī, kemudian Rasul berkata, “Pergilah dari orang Badui itu, sesungguhnya unta tersebut telah bersaksi bahwa engkau adalah seorang pembohong.”

Al-Ḥarasī pun pergi. Rasul kemudian mendatangi orang Badui tersebut dan berkata, “Apa yang akan kamu ucapkan saat bertemu denganku tadi?” Orang Badui tersebut menjawab, “Aku akan berkata, “demi ayah dan ibuku ‘Allahumma ṣalli ʽalā Muḥammad ḥattā la tabqā ṣalātan. Allāhummah bārik ʽalā Muḥammad ḥattā lā tabqā barakatan. Allāhumma sallim ʽalā Muḥammad ḥattā lā yabqā salām. Allāhumma warḥam Muḥammadan ḥattā lā tabqā raḥmatan’.”

Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya Allah SWT telah menunjukkan kepadaku dan unta berbicara dengan pembelaannya, Dan sesungguhnya malaikat telah menyumbat kebohongan.”

Wallahu a’lam.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X