TOPMEDIA - Meneladani sifat Nabi Muhammad SAW adalah keharusan bagi umat muslim, tentu saja sikap meneladani jangan sebatas dalam untaian kata.
Untuk lebih jelasnya, di antara teladan Rasulullah SAW dalam hal tawaduk yaitu: Pertama, tidak segan beramah tamah dengan orang yang status sosialnya lebih rendah, seperti anak kecil dan budak.
Misalnya disebutkan dalan hadis, suatu ketika sahabat Anas ibn Malik ra, salah seorang sahabat berumur yang hidup hingga masa tabiin, sedang berjalan santai kemudian bertemu dengan kawanan bocah yang sedang bermain.
Beliau menyapa mereka dengan penuh cinta “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu”.
Kemudian orang-orang bertanya mengapa beliau melakukan itu, dijawab “karena dulu Rasulullah melakukannya.
”Beliau juga menceritakan pernah suatu saat “Seorang budak perempuan dari penduduk Madinah memegang tangan Rasulullah SAW. Beliau membiarkannya sehingga budak itu membawanya kemana saja ia mau.”
Kedua, membantu pekerjaan rumah tangga. Ada sahabat yang bertanya pada Sayyidah ‘Aisyah ra. “Apa yang dikerjakan Rasulullah di rumahnya?” Beliau menjawab, “Rasulullah senantiasa membantu pekerjaan rumah istrinya. Apabila tiba waktu salat, beliau beranjak untuk salat.”
Ketiga, memenuhi undangan dari siapapun dan menerima hadiah apa saja. Dari Abu Hurairah ra.
Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya aku diundang untuk makan betis kambing bagian bawah yang kering (kira’) atau bagian atasnya yang berdaging (dzira’) pasti aku akan datang. Pun seandainya aku diberi hadiah itu, aku pasti menerimanya.”
Keempat, antusias mengajarkan agama sekalipun kepada orang asing. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Abu Rifa’ah ibn Usaid ra. berkisah, “Aku datang menemui Rasulullah Saw.
Beliau kala itu sedang berpidato. Lalu aku menyela: Wahai Rasulullah, inilah orang asing yang datang untuk bertanya tentang agama.
Ia tidak tahu apa itu agamanya? Beliau lantas melayaniku, meninggalkan pidatonya, mengambil kursi lalu duduk mengajarkanku tentang apa yang diperoleh dari Allah. Setelah selesai, beliau kembali ke tempat semula, berpidato lagi sampai tuntas.”
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Perhatikan Surat An Nisa Ayat 58, Bunyinya Tegas Jangan Pilih Koruptor