muslim

Bolehkah Makan Sahur Dulu Lantas Mandi Wajib, Bagaimana Hukumnya Menjalankan Puasa Ramadan

Kamis, 14 Maret 2024 | 06:00 WIB
Ilustrasi shower mandi (Foto: Pixabay.com)

TOPMEDIA - Terutama untuk pasangan pengantin atau suami isteri yang baru menikah, ada baiknya mengetahui hukum berhubungan suami isteri pada bulan Ramadan.

Apakah boleh sahur dulu lalu baru mandi wajib, atau sebaliknya, bagaimana aturan dalam Islam yang sesuai kaidah Al Quran dan Al Hadist.

Megutip sebuah penjelasan dari Ustad Abdul Somad, bahwa Nabi Muhammad SAW pun pernah dalam situasi tersebut dan sang Istri Aisyah R.A memberikan pernyataannya melalui hadist.

"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua yang dilakukan. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu. Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu shalat, kemudian nabi makan, Itu dalam keadaan junub puasanya sah," ujar Ustadz Abdul Somad dilansir topmedia.co.id dari kanal youtube Kun Ma Alloh.

Baca Juga: Gaji Guru di Indonesia Terlalu Kecil, Ramai Ajakan Jangan Jadi Guru!

Kemudian Ustad Abdul Somad melanjutkan, selain berwudhu yang paling bagus adalah mandi wajib lalu sahur.

Ustadz Abdul Somad pun menuturkan seluruh ulama sepakat bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah.

"Yang tidak boleh itu setelah adzan subuh, baru dia berhubungan (menyebabkan dirinya dalam keadaan junub). Na'udzubillah, tidak boleh," ucap Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad menekankan, jika seseorang yang tengah menjalankan puasa Ramadhan bangun dalam keadaan junub setelah subuh, maka puasanya bisa tetap sah dilanjutkan ketika sudah mandi junub.

Lalu, ketika dalam keadaan junub, tidak sempat mandi karena mendahulukan sahur karena akan puasa, maka setelah waktu subuh mandi junub, puasanya sah.

Tata Cara Mandi Wajib

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, poin penting dalam melakukan mandi wajib atau junub adalah seluruh badan harus basah.

"Kalau dari rukunnya saja yang penting semua basah, maka mandi wajibnya sah," jelasnya.

Tidak terpenuhinya rukun tersebut secara sempurna menjadikan mandi besar yang dilakukan tidak sah dan orangnya masih dianggap berhadats sehingga dilarang melakukan aktivitas tertentu.

Halaman:

Tags

Terkini