TOPmedia - Pandemi Covid-19 yang mewabah ke berbagai belahan negara sejak tahun 2019 ini memang selalu menyertakan dampak-dampak merugikan. Dimana dampak tersebut menyebabkan bidang ekonomi ataupun yang lainnya merosot dan tidak terkontrol. Sejak pandemi Covid-19 ini berlangsung di Indonesia pada Maret 2019 lalu, trik optimal untuk milenial menjadi salah satu ulasan yang paling dicari dan dikunjungi oleh banyak orang. Terdapat banyak faktor mengapa ulasan tersebut paling dicari oleh banyak orang.
Salah satunya, adalah kaum milenial yang terbiasa hidup dengan mobilitas tinggi harus rela bertahan hidup dikala ekonomi Indonesia sedang menurun drastis. Dengan usia produktif sekitar 25 tahun sampai 40 tahun, tidaklah sedikit dari antara kaum milenial itu memiliki suatu bisnis untuk memperbaiki pendapatan. Ketika kebijakan berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB telah diterapkan oleh pemerintahan Indonesia, mereka pun dituntut agar lebih kreatif dalam menarik perhatian para pelanggannya dan menyesuaikan bisnis dengan kondisi saat ini, sehingga bisnis tersebut dapat bertahan lebih lama.
Perencana keuangan Finansial Consulting, yakni Eko Endarto, berpendapat bahwasanya sudah menjadi waktu tepat agar seluruh kaum milenial memikirkan risiko-risiko besar mengenai keuangan di tengah pandemi yang juga menyebabkan krisis ekonomi di tanah air. Beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa bertahan hidup di kala pandemi, antara lain menyiapkan dana cadangan setidaknya sebesar 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Tentu saja dana cadangan ini menjadi dana penting sebagai antisipasi jika anda mengalami hal tidak terduga.
Sebagaimana yang telah kita tahu bahwa suatu kejadian tidak terduga tidaklah bisa anda ketahui dan tidak bisa diantisipasikan sejak dini. Misalnya anda mengalami Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK, sakit, dan lain sebagainya. Sehingga, anda bisa menggunakan dana cadangan tersebut dibandingkan harus berhutang kesana kesini. Untuk itu, kaum milenial diharapkan untuk terus menyisihkan pendapatannya pada pos berbeda, seperti dana cadangan maupun investasi.
Bukan hanya menyisihkan dana cadangan saja, kaum milenial juga dianjurkan untuk terus berhemat dan lebih memikirkan pengeluaran untuk kebutuhan dibandingkan keinginan. Mengapa demikian? Karena, hal ini bisa menurunkan risiko terlilit hutang ataupun cicilan jika anda memaksakan diri untuk membeli suatu barang yang tidak terlalu diperlukan. Memang lah kita semua tahu bahwa berhemat bukanlah hal mudah untuk dilakukan.
Bahkan, terdapat e-commerce yang bisa menyebabkan anda rakus untuk membeli barang-barang tidak berguna lantaran menyediakan fitur gratis ongkos kirim pada biaya ekspedisi. Belum lagi merchant-merchant makanan dan minuman memberikan diskon besar dan menarik mata anda untuk membelinya. Tentu hal tersebut semakin menyebabkan anda kesulitan untuk mewujudkan trik optimal untuk milenial. Milenial memang diperbolehkan untuk hidup dengan cermat, sebagai contoh memilih bank yang tepat dalam menyimpan uang ataupun dana cadangan.
Pilih bank yang menyediakan produk-produk fasilitas pendukung, sehingga mampu memberikan kemudahan dan kepraktisan nasabah dalam mengelola keuangannya. Adapun fasilitas mempermudahkan nasabah, diantaranya adalah gratis transfer antar bank tanpa harus memikirkan minimum saldo, isi ulang untuk uang elektronik, Tarik tunai tanpa kartu, sampai membayar berbagai tagihan cicil atau kredit, hingga pembayaran virtual account.
Kemungkinan besar, bank-bank akan memberikan kepraktisan apabila membuka deposito secara mandiri. “Generasi muda saat ini berada pada masa dimana mereka harus melakukan hal-hal dengan maksimal sehingga mampu mewujudkan sistem keuangan yang baik. Mereka biasanya memiliki latte factor, ialah sejenis pengeluaran kecil namun jika pengeluaran tersebut dikumpulkan menjadi satu, maka jumlahnya akan semakin besar dan menggunung. Seiring berjalannya waktu untuk memenuhi keinginan lifestyle, seperti membeli cangkir kopi yang unik ataupun berbelanja secara online melalui e-commerce.
Sementara itu, mereka juga memiliki kebutuhan hidup yang besar dan harus menyelesaikan tanggung jawab finansial,” kata Lanny Hendra, selaku Consumer Business Head Bank Danamon. “Untuk mengimbangi hal tersebut melalui penghasilan mereka dengan keinginan dan kebutuhan, biasanya akan menjadi hal tersulit. Karena, di masa Pandemi Corona ini semua hal menjadi tidak menentu. Tentunya dibutuhkan pengelolaan keuangan yang memadai untuk menstabilkan. Salah satunya adalah layanan terbaru yang bank-bank,” ujar Lanny. Lanny berharap agar kaum milenial mampu mewujudkan kehidupan stabil di masa pandemi. Sehingga, trik optimal untuk milenial akan terwujudkan dengan sempurna.(Nand/RED)