TOPMEDIA - Sobat TOPmedia udah pada tau belum nih? Ternyata ada sejarah kenapa kuliner khas Jawa identik dengan rasa manis, loh.
Penulis juga baru tau ternyata, di balik rasa manis tersebut ada cerita yang sangat mendalam. Mulai diperkenalkan dari zaman kerajaan hingga zaman penjajahan Belanda dulu.
Pulau Jawa sejak dulu sudah identik dengan masakan manis, Guys! Ternyata menurut beberapa sumber, masyarakat Jawa terbagi menjadi tiga golongan.
Diantaranya, orang Jawa sekitar keratonan yang berada di Solo dan Yogyakarta, orang Jawa Banyumasan, dan orang Jawa Brangwetan di Jawa Timur.
Dari ketiga golongan tersebut, masyarakat sekitar keraton inilah yang paling menyukai kuliner dengan cita rasa manis.
Nah, kali ini TOPmedia.co.id sudah merangkum berbagai filosofi rasa manis dari masakan Jawa, salah satunya sebagai simbol kenikmatan. Jadi penasaran kan? Yuk simak selengkapnya!
Masyarakat Pulau Jawa juga Menyukai Minuman Manis
Selain makanan, masyarakat Pulau Jawa juga menyukai minuman manis, Guys! Namun, biasanya sumber manis yang digunakan beragam sesuai kebutuhan seperti gula jawa untuk proses pembuatan makanan dan minuman, sedangkan gula aren saat itu untuk minuman herbal atau jamu saja.
Muncul Gula Tebu yang Diperkenalkan oleh Kolonial Belanda
Nah barulah ketika zaman Kolonial Belanda gula tebu diperkenalkan. Bermula dari Jenderal Van den Bosch berkuasa saat itu menerapkan sistem tanam paksa.
Ia memberikan instruksi kepada petani di Jawa untuk menanam tanaman yang bernilai tinggi saat diekspor, seperti tebu, kopi, dan teh.
Krisis Pangan Tahun 1830-1870