milenial

Profil PT Indo Asiana Lestari Viral Diduga Akan Babat Hutan Adat Papua Seluas 36 Hektare, Begini Kronologinya

Selasa, 4 Juni 2024 | 16:13 WIB
Masyarakat Papua Demo Tolak Pembabatan Hutan Adat oleh PT IAL (Topmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID – PT Indo Asiana Lestari (PT IAL) menjadi viral di media sosial karena akan menghabiskan 36 ribu hektare hutan adat Papua.

Oleh sebab itu, Suku adat Awyu Papua melakukan unjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Rencana pembabatan hutan yang dilakukan oleh PT Indo Asiana Lestari menjadi sorotan publik nomor 1 dengan tagar atau hastag All Eyes On Papua.

PT IAL diduga akan menghabiskan 36 ribu hektare hutan di Papua. Tuduhan ini datang dari berbagai organisasi lingkungan hingga masyarakat setempat.

Menurut masyarakat setempat, PT Indo Asiana Lestari sudah mengantongi izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu untuk wilayah tersebut.

Dengan memiliki izin tersebut, PT IAL akan menebang hutan seluah itu dan mengolahnya menjadi kayu hingga merubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan laporan The Gecko Project, PT IAL memiliki dua perusahaan yaitu Malaysia. Pemiliknya maryoritas dari Mandala Resources.

Tak hanya itu, Muhamad Yabub Abbas yang menduduki direktur dan penanggung jawab PT Indo Asiana Lestari.

Baca Juga: Usai All Eyes On Rafah Viral, Kini All Eyes On Papua Jadi Trending Topik Dukung Masyarakat dan Hutan Papua

Kantor PT IAL berada di Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua. Untuk lokasi ini berada di Distrik Mandobo dan Distrik Fofi, Kabupaten Digoel, Provinsi Papua.

Oleh karena itu, masyarakat adat Papua Awyu menolak keras izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu tersebut.

Bukan tanpa alasan, mereka menolak PT IAL karena khawatir akan merusak hutan dan lingkungan tempat mereka.

Padahal, hutan Papua merupakan habitat dan kehidupan bagi masyarakat setempat, flora, dan fauna yang dilindungi.

Tak hanya itu, hutan Papua juga menjadi sumber air dan makanan bagi masyarakat setempat.

Halaman:

Tags

Terkini