TOPMEDIA - Kemajuan teknologi memang tak bisa dipungkiri akan memberikan kemudahan untuk segala hal. Namun, kemajuan teknologi juga tak selamanya mampu memberikan dampak positif, sehingga kita harus bijak dalam menggunakan teknologi.
Bahkan, ada beberapa kondisi yang menjadikan kemajuan teknologi memberikan dampak negatif bagi kehidupan seseorang.
Adanya fenomena flexing menjadi salah satu contoh fenomena yang semakin marak terjadi ketika adanya produk dari kemajuan teknologi, seperti media sosial.
Secara mudahnya, flexing adalah tindakan pamer akan kekayaan yang dimilikinya. Meski begitu, beberapa orang tak selalu setuju dengan tindakan flexing karena merupakan salah satu bentuk dari dampak negatif kemajuan teknologi.
Baca Juga: Pemerintah Provinsi Banten Raih Dua Penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2023
Karena adanya dua segi pendapat yang berbeda, maka artikel ini akan mengulas lebih dalam lagi tentang fenomena flexing itu sendiri.
Dengan membaca penjelasan flexing yang ada di dalam artikel ini tentunya kalian akan semakin lebih mudah memberikan penilaian apakah flexing menjadi salah satu dampak negatif dari adanya media sosial atau mungkin malah sebaliknya.
Melansir Kompas.com, flexing atau pamer dilakukan untuk mencapai beragam tujuan, di antaranya menunjukan status dan posisi sosial, menciptakan kesan bagi orang lain, dan menunjukan kemampuan. Menurut pakar bisnis Rhenald Kasali, flexing banyak digunakan sebagai strategi pemasaran.
Baca Juga: Usai Videonya Viral di Medsos, TikToker Tamara Syarief Akhirnya Bertemu Ganjar Pranowo
Apa dampak flexing?
Melakukan flexing secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko depresi. Perasaan tidak cukup dan kecemasan sosial akibat flexing dapat membuat kamu merasa terisolasi dan kesepian.
Selain itu, terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain juga dapat memicu perasaan tidak berharga dan merasa tidak berguna.
Bagaimana cara menghindari flexing?
CARA Menghindari Pamer Atau Flexing Saat Lebaran, Begini Menyikapinya Guys !
Jangan terpancing membicarakan keunggulan diri.
2. Tetaplah jadi orang bersahaja.
3. Alihkan topik obrolan menjadi lebih positif.
4. Jangan ikut membandingkan kondisi seseorang.
Jangan pernah menjatuhkan ucapan seseorang.***
Artikel Terkait
Perkuat Ketahanan Pangan, Santri Dukung Ganjar Banten Gelar Pelatihan Santri Tani Milenial
Srikandi Ganjar Banten Latih Perempuan Milenial Membuat Hidangan Khas Lebaran Bersama Tim Profesional
Kenali Habib Jafar, Pendakwah Milenial Berawal Dari Dai Islam Cinta
Relawan Ganjar Milenial Center Gelar Fogging Basmi DBD Bersama Warga di Tangerang
PMN Dukung Ganjar Pranowo Gelar Pelatihan Budidaya Tanaman Melon dan Ajak Milenial Bertani di Perkotaan
Gen Z dan Milenial di Indonesia Dominasi Kredit Macet Pinjaman Online, Begini Alasannya
Target Menambah Perolehan Kursi di DPRD Kota Cilegon, PKS Andalkan Caleg Milenial Pada Pemilu 2024
PPP Cilegon Daftarkan 70 Persen Bacaleg Milenial, Teriakan Sahruji Wali Kota Menggema di Kantor KPU Cilegon
Bersama Sejumlah Organisasi Pemuda, Ganjar Milenial Center Ajak Warga Pandeglang Budi Daya Cabai
Ganjar Pranowo Ajak Kalangan Milenial-Gen Z Optimalkan Media Sosial Sesuai Perkembangan Zaman