TOPMEDIA - Dilansir dalam naskah kuno Carita Parahiyangan, disebutkan jika Talaga adalah salah satu dari beberapa kerajaan di bawah Pajajaran. Talaga yang dimaksud yaitu kerajaan yang berada di suatu wilayah yang kini bernama Kecamatan Talaga.Meskipun bawahaan Kerajaan Pajajaran,namun Kerajaan Talaga tidak di pengaruhi oleh siapapun alias berdiri sendiri dengan corak Budhisme.Pustaka Caruban Nagari pun mencatat, Kerajaan Talaga merupakan pucuk umum yang mengkoordinir kerajaan-kerajaan kecil di wilayah barat.
Menurut beberapa sumber, Kerajaan Talaga Manggung mulai menjalankan sistem pemerintahannya pada awal abad ke-13 atau sekitar tahun 1293. Cikal bakal Talaga Manggung dibangun oleh Prabu Dharma Suci atau Dharma Suci I yang masih satu keturunan dengan Kerajaan Galuh.Prabu Dharma Suci memiliki dua anak, yaitu Begawan Gara Siang dan Talaga Manggung. Ia menyerahkan wilayah yang dikuasainya kepada Talaga Manggung, sebab Begawan Gara Siang lebih berminat pada hal keagamaan.
Sebagai penerus tahta, gelar Dharma Suci II kemudian disematkan pada Talaga Manggung. Setelah wafat, ia pun diberi gelar Sunan Talaga Manggung oleh masyarakat.Di bawah kepemimpinannya lah, Kerajaan Talaga Manggung mencapai masa kejayaannya.Oleh sebab itu, kerajaan lebih dikenal dengan nama Kerajaan Talaga Manggung.Sumber lain menyebut pula, jika penamaan Talaga terinspirasi dari sebuah talaga /danau, yang dipercaya oleh masyarakat adalah Danau Sangiang. Danau tersebut konon pernah menjadi Keraton Talaga sebelum dipindahkan ke daerah lain.
lokasinya kini di kewadanaan Talaga adalah bekas salah satu kerajaan, yang terletak di Kabupaten Majalengka, bertahta bernama Sunan Talaga Manggung, asal keturunan Raja Prabu Siliwangi yang dimaksud mungkin Suryadewata putra Maharaja Ajiguna Linggawisesa.Baca Juga: Pesona Indah Hutan De Djawatan
• Pemerintahan Sunan Talaga Manggung
sunting.
Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap dia yang adil dan bijaksana serta perhatian dia terhadap agama Hindu, pertanian, pengairan, kerajinan serta kesenian rakyat. Hubungan baik terjalin dengan kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh, seperti misalnya dengan Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Cirebon maupun Kerajaan Sriwijaya. Dia berputera dua, yaitu Raden Pangrurah dan Ratu Simbarkencana. Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama Centang Barang. Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu Simbar Kencana. Tidak beberapa lama kemudian Ratu Simbar Kencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur. Dengan meninggalnya Palembang Gunung, kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi delapan orang putera di antaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung.
(Artikel ini dibuat oleh Vina Lestari - Siswi PKL SMKN 1 Bayah)
Artikel Terkait
4 TPS Gelar PSU di Kota Serang, Bawaslu Harap Partisipasi Pemilih Tetap Tinggi
Diduga Cemarkan Nama Baiknya, Mahasiswa Asal Banten Laporkan Seniornya Pada Polda Banten
163 PMSE Hasilkan Pemungut Rp 17,46 Triliun
Cuma Ada di NTT! View Toilet Sekolah Dasar Tercantik di Indonesia bahkan Dunia, Lokasinya Ada di Desa ini
Telaga Biru Cisoka Yang Mempunyai Pemandangan Sangat Indah
Tunjuk Pelatih Jepang Tangani Timnas Putri, Erick Thohir : Optimistis Sepakbola Putri Bangkit
Lokasi Menuju Curug Kanteh Cilograng, Medannya Akan Terbayar Dengan Keindahan Air Terjun
Wisata Hits Di Terasering Panyaweuyan - Majalengka
Wisata Pulau Komodo, Tempat Wisata Favorit di Nusa Tenggara Timur
Pesona Indah Hutan De Djawatan