mahasiswa

Pilar Penguatan Karakter Bangsa dan Kehidupan Masyarakat: Refleksi Pendidikan Pancasila dalam Era Modern

Rabu, 18 Desember 2024 | 01:59 WIB
Samuel Soritua Pandiangan (Mahasiswa Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Baca Juga: Bisakah Uang Sogokan Seleksi PNS yang Gagal Digugat?

Sila Keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” mengajarkan tentang pentingnya musyawarah untuk mufakat dan pengambilan keputusan berdasarkan kebijaksanaan kolektif. 

Di tengah berbagai perbedaan pendapat yang semakin intens di ruang publik, nilai ini sangat relevan untuk menjaga agar dialog sosial tetap berjalan dengan damai dan menghasilkan solusi yang berkeadilan bagi semua pihak.

Namun, tantangan terbesar dalam masyarakat kita hari ini adalah bagaimana agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi retorika semata, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam banyak hal, kita masih sering melihat praktik-praktik ketidakadilan, seperti diskriminasi, intoleransi, dan kesenjangan sosial yang semakin lebar.

Baca Juga: Kekerasan Terhadap Perempuan Melanggar Nilai Pancasila Sila ke 2

Sudirman dan Kurniawan (2020) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat sering kali terabaikan, terutama dalam bidang ekonomi dan politik. 

Misalnya, ketimpangan dalam distribusi sumber daya, pendidikan, dan akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi masalah besar. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila seharusnya lebih fokus pada implementasi praktis di lapangan, mendorong warga negara untuk tidak hanya tahu tentang Pancasila, tetapi juga mampu mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.

Menghadapi Tantangan Globalisasi dengan Identitas Bangsa

Dalam konteks globalisasi, di mana budaya asing dan arus informasi seringkali mengancam identitas lokal, pendidikan Pancasila memainkan peran penting dalam mempertahankan jati diri bangsa Indonesia.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Penjual Gorengan

Pancasila, sebagai pandangan hidup, memberikan landasan moral yang kuat agar bangsa Indonesia tidak terombang-ambing oleh arus budaya asing yang dapat mengikis nilai-nilai lokal. 

Seperti yang diungkapkan oleh Pratama dan Yuliana (2022), Pancasila mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dalam memilih pengaruh budaya yang datang dari luar, sambil tetap menjaga warisan budaya nasional yang telah lama ada.

Masyarakat Indonesia, yang hidup dalam keragaman, membutuhkan suatu pegangan yang jelas agar tidak terjebak dalam identitas yang terfragmentasi.

Baca Juga: HAM dan Pendidikan: Membangun Generasi yang Peduli

Dengan Pancasila, masyarakat diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara menerima perubahan yang positif dari luar dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah membentuk jati diri bangsa. 

Halaman:

Tags

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB