Penulis: Titi Sakilah (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Perang Ukraina-Rusia yang dimulai pada 2022 telah mengubah lanskap ekonomi global secara drastis. Konflik ini tidak hanya mengakibatkan kerugian manusia yang besar, tetapi juga memberikan dampak yang mendalam terhadap stabilitas ekonomi, baik di Eropa maupun di seluruh dunia.
Salah satu dampak langsung dari perang ini adalah lonjakan harga energi, terutama gas alam dan minyak, yang diakibatkan oleh sanksi internasional terhadap Rusia dan gangguan pasokan dari Ukraina.
Negara-negara Eropa, yang sangat bergantung pada energi dari Rusia, harus mencari alternatif, yang meningkatkan harga energi global.
Baca Juga: UPG Gelar Seminar Menata Karir Melalui Manajemen Sumber Daya Manusia yang Inovatif
Selain itu, perang ini mempengaruhi rantai pasokan global yang sudah terganggu akibat pandemi COVID-19, dengan Ukraina sebagai salah satu produsen utama gandum dan produk pertanian lainnya.
Sanksi dan gangguan perdagangan menyebabkan harga pangan global melonjak, memperburuk ketahanan pangan di berbagai belahan dunia. Negara-negara berkembang yang bergantung pada impor pangan menghadapi krisis inflasi dan kemiskinan yang semakin dalam.
Dampak ekonomi juga dirasakan di negara-negara besar lainnya, termasuk Amerika Serikat dan China, yang meskipun tidak terlibat langsung dalam perang, tetap terpengaruh oleh ketegangan geopolitik ini.
Baca Juga: Video Siswa Belajar Tanpa Meja dan Kursi Viral, Ini Kata Wali Kota Cilegon
Perang Ukraina-Rusia telah memperburuk ketidakpastian ekonomi global, yang berujung pada penurunan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.
Krisis ini mengajarkan kita bahwa stabilitas politik dan ekonomi dunia sangat bergantung pada diplomasi dan penyelesaian damai, karena perang memiliki dampak yang tak hanya menghancurkan secara fisik, tetapi juga mengguncang stabilitas ekonomi yang lebih luas.***