Penulis: Nining Fatmawati (Mahasiswa Hukum Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Karena banyaknya suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia, kehidupan multikultural dapat dilihat. Keragaman ini, bagaimanapun, tidak selalu mudah untuk dikelola.
Toleransi menjadi lebih sulit seiring dengan waktu. Misalnya, media sosial sering menjadi tempat untuk menyebarkan kebencian dan ketidaksetaraan.
Dalam situasi seperti ini, pendidikan kewarganegaraan (PKN) sangat penting untuk menumbuhkan rasa terima kasih dan toleransi di antara warga negara.
Baca Juga: Demokrasi Pancasila: Konsep, Implementasi, dan Tantangan
PKN menjadi bagian penting dari pelajaran di Indonesia. Ini mengajarkan siswa tentang hak dan kewajiban warga negara dan menanamkan nilai-nilai moral yang mendukung harmoni sosial.
Toleransi adalah nilai utama yang harus ditekankan dalam PKN. Toleransi bukan hanya menghargai perbedaan tetapi juga menghormati hak-hak orang lain, terlepas dari keyakinan atau pandangan mereka yang berbeda.
Cara mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan adalah salah satu elemen penting dalam pendidikan PKN.
Baca Juga: Membangun Kesadaran Hukum Melalui Pendidikan Kewarganegaraan
Indonesia harus memastikan bahwa setiap orang merasa dihargai tanpa memandang latar belakangnya karena negaranya beragam dalam hal agama, suku, dan bahasa.
PKN dapat membantu siswa memahami pentingnya menghargai perbedaan, baik dalam hal budaya, kepercayaan, atau pandangan politik.
PKN dapat mengajarkan pentingnya hidup berdampingan dengan penuh toleransi melalui berbagai contoh kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pendidikan Kewarganegaraan Antara Implementasi dan Kurikulum di Era Digital
Selain itu, PKN berkontribusi pada pembentukan mentalitas demokratis yang menghargai kebebasan setiap orang untuk menyatakan pendapat dan keyakinan mereka.