Rhoma Irama dan Habib Jafar Bahas Konfilk Pembangunan Gereja di Kota Cilegon, Ternyata Ada Rahasia

TOPMEDIA - Konflik pembangunan gereja yang terjadi di Kota Cilegon Banten beberapa tahun silam, kembali diperbincangkan oleh Rhoma Irama dan juga Habib Jafar. 

Dikutip pada YouTube @RhomaIramaOfficial Rabu 12 Maret 2023, dimana pembahasan Rhoma Irama dan Habib Jafar adalah kerukunan umat beragama haruslah disadari, dimana pembangunan gereja semestinya di tempat mayoritas bukanlah minoritas seperti di Kota Cilegon Banten. 

Dikatan Habib Jafar, gereja maupun masjid bukanlah sekedar tempat ibadah saja, tapi simbol suatu wilayah yang menggambarkan penduduknya. Seperti di Kota Cilegon Banten, lebih banyak masjid dan tidak ada gereja hanya ada di serang.

Baca Juga: Teks Ceramah Tiga Perkara Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan

"Jadi bagusnya jangan memicu konflik, misalnya kemarin di Banten di Kota Cilegon. Di Cilegon bangun gereja, sedangkan pusat penyebaran agama islam," kata Habib Jafar kepada Rhoma Irama. 

"Ya betul, sudah semestinya masjid maupun gereja merupakan simbol sebagai pusat penyebaran agama Islam maupun Kristen. Jadi harus saling memahami," saut Rhoma Irama kepada Habib Jafar. 

Menurut Habib Jafar, konflik tercipta diantar umat beragama di Indonesia, karena kurangnya kesadaran tentang mayoritas dan minoritas.

Baca Juga: Teks Ceramah Lailatul Qodar dan Keistimewaan Al Quran, Lengkap Kisah Singkat dan Firman Allah

"Jangan memicu keresahan umat di wilayah mayoritas, itu demi menjaga kerukunan antar umat beragama," jelasnya. 

Bahkan juga, kata Habib Jafar, jangan juga umat Islam tiba-tiba mendirikan masjid di mayoritas Kristen, apalagi banyaknya berdiri gereja. 

"Apalagi ada peraturan menteri yang mengatur bagaimana pendirian rumah ibadah jadi ada syarat-syarat khusus," katanya.

Baca Juga: Teks Ceramah Tiga Perkara Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan

Hal tersebut di tambahkan Rhoma Irama, bahwa syarat pendirian rumah ibadah adalah berapa orang penganut agama itu memenuhi syarat.

Kemudian, sambung Rhoma Irama, lingkungan menyetujui tidak untuk pembangunan rumah ibadah diluar dari mayoritas. 

"Nah kalau kita mengacu kepada aturan itu saja sebetulnya itu maksud saya, karena menjaga ukhuwah islamiyah di tengah perbedaan yang drastis," jelasnya.