Sialnya, kita dipaksa percaya, nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi Pancasila merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari masyarakat Indonesia secara umum.
Gilanya, Demokrasi Pancasila seolah-olah memberikan kebebasan kepada setiap individu namun dengan batasan yang bertanggung jawab.
Dengan kata lain, kebebasan ini adalah kebebasan yang harus memperhatikan hak dan kewajiban dari orang lain dan diri sendiri bahkan, harus dapat dipertanggungjawabkan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Di titik ini juga, kita harus kembali lagi meninjau perkataan Socrates. Benarkah Demokrasi sistem yang pas bagi bangsa kita. Saya khawatir, apa yang diucapkan Socrates benar, bahwa Demokrasi menampilkan sisi lain yang jahat dalam berbangsa dan bernegara.***
Artikel Terkait
Bapenda Banten Sosialisasi Tingkatkan Pendapatan Daerah Melalui Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Sambut Prabowo di NTT, Warga Kupang Optimistis dengan Program Makan Bergizi Gratis
Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh Saat Ceramah di Magelang, Gerindra Desak Utusan Khusus Presiden Minta Maaf
Pasangan Calon Walikota Serang Budi-Agis Sidak Kantor Bapedda?
Meski Berat, Asri Welas Tak Ingin Sesali Keputusan Cerai hingga Ungkap Hal yang Jadi Penyebabnya
Langkah Baru Komdigi Demi Persempit Gerak Judi Online, Sebar SMS hingga Blokir Transfer Pulsa yang Terindikasi Judol
Kronologi Kontroversi Gus Miftah Hina Penjual Es Teh Bakul hingga Minta Maaf Usai Viral di Medsos!