Lokakarya dan Penarikan Mahasiswa Sebagai Puncak Kegiatan KKM Tematik UNTIRTA

photo author
- Senin, 19 Agustus 2024 | 13:42 WIB
Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) (Topmedia.co.id/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) mencapai puncaknya dengan digelarnya lokakarya dan penarikan mahasiswa di Aula Kantor Kecamatan Puloampel pada Senin 19 Agustus 2024. 

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Camat Puloampel yaitu Ibu Inayah, Koordinator Kecamatan H. Hidayatullah HMM, Kades Sumuranja Adi Rismayandi, S.IKom, Kades Salira H. Sanudin, serta para dosen pembimbing lapangan dari lima kelompok KKM UNTIRTA. 

Koordinator Kecamatan H. Hidayatullah HMM menyampaikan pentingnya lokakarya ini sebagai bagian dari tahapan akhir kegiatan mahasiswa KKM.

Baca Juga: Warga Perumahan Kamilan Ciracas Permai Serang Kompak Meriahkan HUT ke-79 RI

“Satu tahap akhir kegiatan mahasiswa merupakan pengintegrasian dan pengajaran. Artinya, pengabdian dan akademis merupakan lokakarya pertanggungjawaban akademis dari hasil KKM. Jadi ini tahapan dari KKM, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian dengan karya yang mereka miliki. Ini adalah waktu pertanggungjawaban yang semoga dapat ditindaklanjuti oleh desa di mana mereka melakukan kegiatan,” ujarnya. 

Dalam lokakarya ini, setiap kelompok memaparkan program kerja unggulan yang telah mereka lakukan di desa masing-masing. Berikut adalah beberapa program unggulan yang dipresentasikan: 

Kelompok 1 (Desa Banyuwangi): Pengolahan sampah organik melalui pembuatan eco enzyme.

Baca Juga: KPU Ajak Pokja Wartawan Banten Kolaborasi Kawal Pilkada 2024

Kelompok 2 (Desa Kedungsoka): Digitalisasi dan pendistribusian produk UMKM lokal, Opak Ibu Turiyah.

Kelompok 3 (Desa Salira): Digitalisasi peta desa menggunakan Google Maps.

Kelompok 4 (Desa Sumuranja): Seni rekayasa sampah dengan Ecobrick. Sebelum pemaparan, kelompok ini juga mengenalkan ke audiens yaitu kue Belondo khas Desa Sumuranja yang menjadi program unggulan UMKM dalam program CSR PLTU Cilegon.

Baca Juga: Kehidupan Awal dan Karier Alain Delon, Dari Kesulitan Hingga Menjadi Ikon Sinema

Kelompok 5 (Desa Margasari), Program mitigasi bencana. 

Kades Sumuranja, Adi Rismayandi, S.IKom, memberikan tanggapannya terkait program kerja unggulan kelompok 4 sembari mereview kue khas desa sumuranja.

“Jangan ragu membeli kue Belondo khas Desa Sumuranja karena sudah bersertifikasi halal dari MUI dan memiliki penomoran dari PIRT. Yang dimana ini adalah produk binaan dari program CSR PLTU Cilegon, dan produk ini sering dipamerkan dan dipajang di pameran UMKM BUMN se-Indonesia,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X