kesehatan

Awas Berhemat Berujung Penyakit, Berikut Ini Bahaya Minyak Jelantah Yang Wajib Anda Tahu!

Jumat, 18 Maret 2022 | 10:28 WIB
Minyak Jelantah (Foto:Net)

TOPMEDIA.CO.ID – Beberapa minggu terakhir ini terjadi kelangkaan minyak goreng, selain langka harga minyak goreng juga melambung tinggi.

Hal tersebut tentu para ibu rumah tangga berpikir keras guna menghemat minyak goreng yang ada, tak dipungkiri hampir semua ibu rumah tangga dalam memakai minyak goreng, terkadang tak hanya digunakan memasak satu kali, melainkan berulang kali.

Minyak yang baru untuk menggoreng ditampung, dan bisa digunakan kembali untuk menggoreng bahan makan lainnya. Padahal, warna minyak goreng tersebut sudah berubah.

Bagi masyarakt Indonesia makanan digoreng menjadi makan favorit. Bahkan, masyarakat Indonesia dikenal rajin menggoreng nyaris semua jenis bahan makanan. Sebut saja ubi, singkong, ikan, sampai dengan sayuran pun digoreng, misalnya bayam tepung goreng dan kol goreng.

Baca Juga: 7 Jenis Minyak Ini Bisa Jadi Alternatif Hadapi Kelangkaan Minyak Goreng Kelapa Sawit

Rasanya memang enak, tapi belum tentu sehat manfaatnya. Apalagi bila mengingat sebagian besar makanan diproses dengan minyak goreng yang sudah berulang kali dipakai, atau sering disebut sebagai minyak jelantah.

Dilansir dari klik dokter, perlu anda tahu efek buruk terlalu sering makan gorengan berikut Ini:

  1. Perubahan struktur kimia cis menjadi trans

Makanan digoreng menggunakan minyak. Dari segi kimia, bentuk ikatan minyak adalah ikatan cis. Namun ketika digunakan untuk menggoreng, minyak akan dipanaskan sampai suhu tertentu sehingga ikatan cis ini akan berubah menjadi trans. Inilah yang menjadikannya berbahaya.

Memang tidak semua jenis lemak jahat, lemak juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, misalnya pembentuk sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, tak seperti jenis lemak lain, lemak trans tidak memiliki manfaat untuk tubuh manusia. Lemak trans akan meningkatkan kadar serum lemak jahat di dalam darah, yaitu LDL. Peningkatan LDL akan meningkatkan risiko timbulnya plak di dalam pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung atau stroke.

  1. Gorengan yang dijajakan, jarang diganti dengan minyak baru

Minyak yang digunakan berulang lebih dikenal dengan minyak jelantah. Harga minyak jenis ini memang relatif “miring”. Hal inilah yang membuat penjaja makanan memilih minyak jelantah untuk menggoreng jajanannya, demi mendapat keuntungan lebih besar.

 Baca Juga: Pemerintah Kibarkan Bendera Putih, Cabut HET Minyak Goreng, Hingga Harga Melambung Tinggi

Minyak jelantah atau minyak yang sudah digunakan berulang kali, bersifat kaya akan radikal bebas. Tingginya kadar radikal bebas di dalam tubuh dapat menimbulkan bahaya kesehatan sebab radikal bebas akan memicu peradangan. Peradangan ini dapat merusak sel, mengganggu keseimbangan sel, bahkan mengubah sifat sel menjadi karsinogenik, sehingga meningkatkan potensi kanker.

  1. Minyak yang digunakan menggoreng tinggi lemak jenuh

Sebenarnya, sebelum dipanaskan untuk menggoreng, minyak memiliki kandungan lemak tak jenuh dan lemak jenuh. Ketika proses pemanasan, komposisi lemak jenuhnya menjadi lebih banyak. Lemak jenuh akan menyebabkan meningkatnya kadar LDL di dalam darah. Akibatnya, risiko penyakit jantung dan masalah dalam pembuluh darah akan meningkat.

Setelah paham akan risiko dan bahaya kesehatannya, masih amankah makan gorengan? Sebaiknya konsumsi makanan gorengan perlu dikurangi atau bahkan dihindari. Bila tetap harus menggoreng, setidaknya perhatikan minyak yang digunakan. Bila minyak sudah mengental dari sebelumnya dan warnanya berubah menjadi gelap, lebih baik minyak tersebut dibuang.

Halaman:

Tags

Terkini