TOPMEDIA - Kebiasaan tidur di lantai dan menggunakan kipas angin menghadap ke badan bisa menyebabkan paru-paru basah, apakah fakta atau mitos?
Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular RSUP Fatmawati Jakrta, dr Erono Superaya mengatakan, paru-paru basah bisa terjadi karena infeksi pada paru-paru atau penyakit jantung yang menyebabkan adanya air di paru-paru, bukan semata karena sering tidur di lantai.
"Jadi, tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah. Jadi, yang di cek jantung dan paru, tidur di lantai enggak ada masalah sebenarnya," katanya di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Baca Juga: Polo Srimulat Meninggal Dunia, Pernah Masuk ICU Karena Penyakit Paru - Paru
Dokter spesialias itu juga menegaskan bahwa penyebab utama paru-paru basah bukan karena penggunaan kipas angin yang menghadap langsung ke badan semalaman semasa tidur.
Infeksi yang dapat menyebabkan paru-paru basah, menurut dia, dapat terjadi jika kipas angin yang dipakai kotor dan berdebu karena tidak dibersihkan.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, debu akan terus terhirup dan masuk ke paru-paru selama kurang lebih delapan jam tidur dengan kipas angin menyala dan kondisi yang demikian bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan mengakibatkan paru-paru berair.
Baca Juga: Bunda Harus Tau Ini ! Perbedaan Batuk dan Infeksi Paru Paru pada anak bayi
"Jadinya, paru-paru basah karena debunya mengendap di paru, di dalam tubuh sel darah putih akan melawan, jadinya infeksi meradang," katanya.
Ermono juga menjelaskan bahwa penyakit jantung atau infeksi bisa menyebabkan paru-paru terendam air terus menerus.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi pada paru-paru, ia melanjutkan, pasien harus rutin periksa dan menjalani pengeluaran cairan guna memastikan tidak ada tumor atau kanker pada paru-parunya.
Baca Juga: Benarkah Minum Soda Susu Bisa Membersihkan Paru-Paru? Begini Penjelasan Dokter!
"Kalau ada infeksi paru, kontrol ke dokter sampai dokter bilang enggak ada apa-apa. Setelah itu, bisa kontrol setahun sekali dan minum obat. Jangan dianggap remeh, dan bosan bolak balik ke dokter," katanya.
Dia menyarankan pemeriksaan jantung dan paru-paru untuk mendeteksi kemungkinan mengalami paru-paru basah atau infeksi lainnya.
Selain itu, dia menyampaikan pentingnya berolahraga, memakai masker, serta menghindari paparan debu dan asap guna menghindari penyakit paru-paru. (*)
Artikel Terkait
Tak Hanya Berbahaya Bagi Paru-paru, Polusi Udara Bisa Sebabkan Gagal Ginjal
Tampak Sepele Tapi Berbahaya, ini Gejala Paru-Paru Basah yang Harus Diwaspadai
Bukan Hanya Bahayakan Paru-paru, Rokok Juga Simpan Segudang Bahaya untuk Mata
Kandungan Dalam Cabai Ternyata Bisa Bantu Obati Kanker Paru-Paru