TOPMEDIA.CO.ID - Sebagai pintu gerbang jalur transportasi antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, Provinsi Banten menyimpan potensi besar sebagai produsen bahan pangan, termasuk hortikultura, Selasa 15 Oktober 2024 bertempat di Sawah Luhur telah dilaksanakan peresmian suatu terobosan inovatif Sekolah Lapang Produk Pertanian Holtikultura.
Program ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 terkait optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan. dan akselerasi penerapan teknologi berbasis riset smart agriculture.
Harapannya, pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian termasuk dalam hal pengendalian stabilisasi harga komoditas pangan khususnya defisit produksi holtikultura yang tengah dialami provinsi Banten.
Inisiasi program kolaborasi antara Bank Indonesia Provinsi Banten, Provinsi Banten dan Kota Serang juga turut didukung oleh beberapa lembaga lainnya seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kementrian Pertanian.
Kegiatan ini merupakan acara puncak dari serangkaian acara, diantaranya soft launching Sekolah Lapang pada 14 Juni 2024 (bersamaan dengan Rakornas Pengendalian Inflasi 2024), capacity building para petani untuk budidaya bawang merah bersama BRIN, praktek teknik penanaman dan lain sebagainya.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Ameriza Ma'aruf Moesa menyampaikan, bahwa inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam kerangka makroekonomi nasional yang krusial sehingga perlu dijaga dan dikendalikan karena tekanan inflasi dapat berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Tidak Menjual Miras! PT Krakatau Sarana Properti Komitmen Dukung Perda Kota Cilegon
Lanjutnya, terjaganya inflasi Banten (Pada September tercatat 2,03% (yoy) atau 0,78% (ytd) merupakan hasil dari koordinasi antara Bank Indonesia Provinsi Banten dengan TPID Provinsi Banten dan TPID Provinsi Kota/Kabupaten se-Banten.
"Sebagai upaya terus menjaga ketersediaan pasokan, Bank Indonesia Provinsi Banten bersama-sama dengan Pemprov Banten dan Pemkot Serang menginisiasi program Sekolah Lapang Produk Pertanian Holtikultura di Sawah Luhur Kota Serang," ungkapnya.
Program sekolah lapang, masih kata Ameriza, produk pertanian hortikultura ini menggandeng Kelompok Tani Sumber Jaya untuk membuat demplot seluas 3 ha yang bertujuan menciptakan produktivitas tinggi, pertanian ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sehingga dapat dijadikan replikasi bagi daerah lain.
"Program ini juga menjadi proyek percontohan good agricultural practice komoditas hortikultura bagi petani di wilayah kota serang pada khususnya dan seluruh provinsi banten pada umumnya," harapannya.
Selanjutnya dalam sambutan Bapak Imam Rana Hardiana selaku Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang menyampaikan bahwa Kota Serang memiliki potensi lahan pertanian seluas 367 hektar lahan yang perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga pasokan.