4. Akad dan Struktur Transaksi
Perbedaan prinsip berimplikasi pada akad dan struktur transaksi yang digunakan.
Pembiayaan Syariah, menggunakan berbagai akad sesuai dengan jenis pembiayaannya, seperti akad murabahah (jual beli), ijarah (sewa), dan rahn (gadai). Akad ini dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah yang jelas dan transparan.
Pembiayaan Konvensional pada umumnya menggunakan akad pinjaman dengan bunga. Struktur transaksinya lebih fleksibel dan beragam, namun perlu dicermati potensi riba dan praktik yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
5. Pengawasan dan Kepatuhan Syariah
Pembiayaan syariah memiliki mekanisme pengawasan dan kepatuhan syariah yang ketat.
Pembiayaan Syariah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan kesesuaian dengan syariat Islam.
Bank syariah dan lembaga keuangan syariah diaudit secara berkala oleh auditor syariah independen.
Pembiayaan Konvensional pengawasannya dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga terkait lainnya. Kepatuhan terhadap syariat Islam tidak menjadi fokus utama pengawasan.
6. Dampak Sosial dan Ekonomi
Pembiayaan syariah tidak hanya berfokus pada aspek keuangan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang positif.
Pembiayaan Syariah mendorong terciptanya sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Prinsip syariah mendorong etos kerja dan tanggung jawab finansial. Dana yang disalurkan melalui pembiayaan syariah dapat membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembiayaan Konvensional dampak sosial dan ekonominya tergantung pada kebijakan dan praktik lembaga keuangan yang bersangkutan. Potensi riba dan praktik yang tidak etis dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Pemilihan antara pembiayaan syariah dan konvensional tergantung pada kebutuhan, prinsip, dan preferensi individu.
Bagi individu yang ingin menjalankan transaksi keuangan sesuai dengan syariat Islam dan ingin berkontribusi pada sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan, pembiayaan syariah dapat menjadi pilihan yang tepat.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua produk pembiayaan syariah diciptakan sama. Lakukan riset dan bandingkan produk dari berbagai lembaga keuangan syariah untuk mendapatkan penawaran terbaik dan sesuai dengan kebutuhan Anda. ***